Page 12 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 SEPTEMBER 2021
P. 12
Judul Menaker Ida: UU Ciptaker Butuh Sosialisasi Masif Agar Ada Titik Temu
Pengusaha dan Pekerja
Nama Media rmol.id
Newstrend Omnibus Law
Halaman/URL https://politik.rmol.id/read/2021/09/09/503677/menaker-ida-uu-
ciptaker-butuh-sosialisasi-masif-agar-ada-titik-temu-pengusaha-dan-
pekerja
Jurnalis Faisal Aristama
Tanggal 2021-09-09 06:44:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Kementerian Ketenagakerjaan
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Ringkasan
UU 11/2020 tentang Cipta kerja merupakan produk legislasi baru yang disahkan pada 5 Oktober
2020. Sehingga masih membutuhkan sosialisasi lebih masif lagi kepada stakeholder
ketenagakerjaan. Bukan hanya kepada pekerja, tapi perusahaan juga harus memiliki
pemahaman yang utuh terhadap UU Cipta Kerja. Begitu tegas Menteri Ketenagakerjaan
(Menaker), Ida Fauziyah saat menerima audiensi Forum Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI)
di Gedung Kemnaker, Jakarta, Rabu (8/9).
MENAKER IDA: UU CIPTAKER BUTUH SOSIALISASI MASIF AGAR ADA TITIK TEMU
PENGUSAHA DAN PEKERJA
UU 11/2020 tentang Cipta kerja merupakan produk legislasi baru yang disahkan pada 5 Oktober
2020. Sehingga masih membutuhkan sosialisasi lebih masif lagi kepada stakeholder
ketenagakerjaan. Bukan hanya kepada pekerja, tapi perusahaan juga harus memiliki
pemahaman yang utuh terhadap UU Cipta Kerja.
Begitu tegas Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah saat menerima audiensi Forum
Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) di Gedung Kemnaker, Jakarta, Rabu (8/9). Menurutnya,
sosialisasi UU Ciptaker harus terus dilakukan secara intensif. Hanya dengan begitu, pengusaha
dan pekerja memperoleh titik temu dalam memandang UU Cipta Kerja.
“Sosialisasi ini dilakukan per sektor, misalnya sektor otomotif, pariwisata, yang memiliki
karakteristik dan tidak bisa disamakan dengan sektor-sektor lain. Jadi mohon dukungan bapak
ibu semua, karena saat masa transisi ini banyak hal bisa terjadi,” urainya.
Dalam dialog yang berlangsung 120 menit dengan Presiden FSPMI, Riden Hatam Aziz, bersama
Arif selaku Ketua PUK PT Hino, Tri (Mitsubishi), Wahyu (Honda), Heru (Suzuki), dan Amin
(Yamaha), Menaker Ida didampingi oleh Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial (PHI) Jamsos,
Indah Anggoro Putri dan Staf Khusus Menaker, Dita Indah Sari.
11

