Page 49 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 MEI 2021
P. 49

"Artinya masih 10 perusahaan lagi yang belum sama sekali membayar tunjangan hari keagamaan
              (TIIR). Ini sedang kami proses. Bagi perusahaan yang tidak mau membayar THR nanti kita beri
              sanksi," kata Jonli.

              Dijelaskan  Jonli,  sesuai  aturan,  sebelum  dijatuhkan  sanksi  terlebih  pihaknya  membuat  nota
              pemeriksaan  pertama  agar  perusahaan  berkenan  mengikuti  aturan  dan  membayar  hak
              pekerja/buruh.

              "Kalau  nota  pertama  tak  ditanggapi,  kami  buat  nota  kedua  sampai  ketiga.  Kalau  tidak  juga
              ditanggapi,  maka  kami  akan  sampaikan  ke  pimpinan  yakni  gubernur  untuk  memberi  sanksi.
              Sesuai aturan itu sanksi bisa saja pencabutan izin. Itu sanksi yang paling berat. Kami akan lihat
              ketidakmampuan perusahan membayar THR pekerja/buruh," tegasnya.

              Disamping itu, Jonli juga meminta bagi perusahaan yang masih membayar THR setengah sesuai
              nota pemeriksaan pertama, agar segera melunasi kewajibannya.

              "Sudah ada empat perusahaan di Dumai yang kami panggil untuk melunasi'THR pekerja/buruh.
              Karena  mereka  ini  baru  membayar  THR  setengah.  Makanya  kami  panggil  apa  persoalannya
              sampai selesai Lebaran kok belum dibayai' terangnya.

              Namun demikian, ada juga perusahaan yang dilaporkan dan akhirnya membayarkan THR nya.
              Seperti yang ada di Kabupaten Pelalawan, meskipun dilakukan dengan cara mengangsur.

              "Tapi ada juga perusahaan yang sudah melunasi. Seperti di Pelalawan itu, ada tiga laporan yang
              masuk semuanya sudah melunasi, walaupun THR dibayar diangsur. Itu tak masalah asal lunas.
              Karena surat edaran Menaker itu tidak mengurangi nilai rupiah. Hanya dibolehkan membayar
              secara  diangsur  apakah  dua  atau  tiga  kali  berdasarkan  kesepakatan.  Keringan  ini  diberikan
              karena pertimbangan kondisi pandemi Covid-19," sebutnya, (gem)












































                                                           48
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54