Page 118 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 JANUARI 2021
P. 118
Ringkasan
BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) tetap mencatatkan hasil positif pada kinerja institusi
sepanjang 2020 antara lain di bidang investasi, kepesertaan, dan pelayanan.
"Untuk alokasi dana investasi, BPJAMSOSTEK menempatkan sebesar 64 persen pada surat
utang, 17 persen saham, 10 persen deposito, 8 persen reksadana, dan investasi langsung
sebesar 1 persen," kata Direktur Utama BPJAMSOSTEK Agus Susanto dalam keterangan tertulis
yang diterima di Jakarta, Senin.
Sepanjang tahun 2020, penerimaan iuran (unaudited) BPJAMSOSTEK tercatat berhasil dibukukan
sebesar Rp73,31 triliun, walaupun terdapat implementasi PP 49 Tahun 2020 tentang relaksasi
iuran Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), JK sebesar 99 persen dan penangguhan Program
Jaminan Pensiun (JP) sebesar 99 persen.
BPJS KETENAGAKERJAAN CATAT HASIL POSITIF KINERJA INVESTASI
BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) tetap mencatatkan hasil positif pada kinerja institusi
sepanjang 2020 antara lain di bidang investasi, kepesertaan, dan pelayanan.
"Untuk alokasi dana investasi, BPJAMSOSTEK menempatkan sebesar 64 persen pada surat
utang, 17 persen saham, 10 persen deposito, 8 persen reksadana, dan investasi langsung
sebesar 1 persen," kata Direktur Utama BPJAMSOSTEK Agus Susanto dalam keterangan tertulis
yang diterima di Jakarta, Senin.
Sepanjang tahun 2020, penerimaan iuran (unaudited) BPJAMSOSTEK tercatat berhasil dibukukan
sebesar Rp73,31 triliun, walaupun terdapat implementasi PP 49 Tahun 2020 tentang relaksasi
iuran Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), JK sebesar 99 persen dan penangguhan Program
Jaminan Pensiun (JP) sebesar 99 persen.
Iuran tersebut ditambah pengelolaan investasi berkontribusi pada peningkatan dana kelolaan
mencapai Rp486,38 triliun pada akhir Desember 2020.
BPJAMSOSTEK juga mencatatkan hasil investasi sebesar Rp32,30 triliun, dengan Yield on
Investment (YOI) yang didapat sebesar 7,38 persen.
Dana dan hasil investasi tersebut mengalami pertumbuhan masing masing sebesar 12,59 persen
dan 10,85 persen dibandingkan tahun akhir 2019.
Agus mengutarakan investasi BPJAMSOSTEK dilaksanakan berdasarkan PP Nomor 99 Tahun
2013 dan PP Nomor 55 Tahun 2015, yang mengatur jenis instrumen-instrumen investasi yang
diperbolehkan berikut dengan batasan-batasannya.
Ada juga Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 1 Tahun 2016 yang juga mengharuskan
penempatan pada Surat Berharga Negara sebesar minimal 50 persen.
Selama masa pandemi, pengelolaan dana investasi mendapatkan tantangan yang cukup berat,
mengingat dampak pandemi COVID-19 dirasakan oleh seluruh bidang usaha di dalam negeri.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang pada awal tahun 2020 dibuka melemah, bahkan
sempat terseok ke level 3900-an pasca ditetapkannya COVID-19 sebagai pandemi global.
"Kondisi pandemi termasuk pasar investasi global dan regional tentunya memiliki pengaruh pada
hasil investasi yang diraih oleh industri jasa keuangan pada tahun 2020. Tapi kami telah
mengalihkan mayoritas portofolio pada instrumen fixed income hingga mencapai 74 persen dari
total portofolio, sehingga tidak berpengaruh langsung dengan fluktuasi IHSG", ujar Agus.
117