Page 171 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 JANUARI 2021
P. 171

investasi sebesar Rp 32,30 triliun, dengan Yield on Investment (YOI) sebesar 7,38 persen. Dana
              dan hasil Investasi tersebut mengalami tumubuh masing-masing sebesar 12,59 persen dan 10,85
              persen dibanding akhir 2019.

              Investasi BPJamsostek dilaksanakan berdasarkan PP No. 99 tahun 2013 dan PP No. 55 tahun
              2015, yang mengatur jenis instrumen-instrumen investasi yang diperbolehkan berikut batasan-
              batasannya. Ada juga Peraturan OJK No. 1 tahun 2016 yang mengharuskan penempatan pada
              Surat Berharga Negara minimal 50 persen.

              "Untuk alokasi dana investasi, BPJamsostek menempatkan sebesar 64 persen pada surat utang,
              17 persen saham, 10 persen deposito, 8 persen reksadana, dan investasi langsung sebesar 1
              persen," ujar Dirut BPJamsostek Agus Susanto.

              Kondisi pandemi termasuk pasar investasi global dan regional berpengaruh pada hasil investasi
              yang  diraih  oleh  industri  jasa  keuangan  pada  tahun  2020.  "Tapi  kami  telah  mengalihkan
              mayoritas  portofolio  pada  instrumen  fixed  income  hingga  mencapai  74  persen  dari  total
              portofolio, sehingga tidak berpengaruh langsung dengan fluktuasi IHSG," kata Agus.

              Agus mencontohkan pada investasi saham, 98 persen penempatan dana dilakukan pada saham
              kategori  Blue  Chip  atau  LQ45,  sedangkan  2  persen  untuk  saham  non  LQ45.  Untuk  saham,
              BPJamsostek  hanya  berinvestasi  pada  emiten  BUMN,  emiten  dengan  saham  yang  mudah
              diperjualbelikan,  berkapitalisasi  besar,  memiliki  likuiditas  yang  baik  dan memberikan  deviden
              secara periodik.

              Agus juga menjelaskan dengan kinerja pengelolaan dana tersebut, seluruh hasil pengelolaan
              dana  dikembalikan  kepada  peserta,  sehingga  BPJamsostek  dapat  memberikan  hasil
              pengembangan  Jaminan  Hari  Tua  (JHT)  kepada  pesertanya  mencapai  5,63  persen  p.a  yang
              selalu di atas rata-rata bunga deposito bank pemerintah yang pada 2020 ini sebesar 3,87 persen.

              Jika ditilik dari 2016- 2020, dana kelolaan BPJamsostek tumbuh dua kali lipat dengan CAGR
              sebesar  18,74  persen,  hingga  mencapai  Rp  486,38  triliun.  Padahal  sejak  1977-  2015,  dana
              kelolaan BPJamsostek sebesar Rp 206,58 triliun. Hal ini jelas membuktikan kinerja BPJamsostek
              meningkatkan  kepesertaan  dan  mengelola  dana  investasi  sangat  baik  dengan  peningkatan
              signifikan dari dana kelolaan yang diperoleh.

              Peningkatan  dana  kelolaan  investasinya  ini  tak  lepas  dari  protokol  penempatan  dana
              BPJamsostek  yang  sangat  ketat.  Sangat  kecil  kemungkinan  penempatan  dana  investasi
              dimanfaatkan untuk kepentingan pihak tertentu.

              Contohnya pada aturan penempatan dana, kapitalisasi pasar dari emiten yang dituju minimal Rp
              3 triliun. Contoh lainnya seperti rerata nilai transaksi saham yang akan dibeli minimal Rp 20
              miliar.  Protokol  ketat  dalam  mengatur  penempatan  dana  investasi  ini  menjadi  rahasia
              BPJamsostek agar tetap mendapatkan hasil investasi yang selalu meningkat.




















                                                           170
   166   167   168   169   170   171   172   173   174   175   176