Page 182 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 JANUARI 2021
P. 182

deviden  secara  periodik.  Tentunya  faktor  analisa  fundamental  dan  review  risiko  menjadi
              pertimbangan utama dalam melakukan seleksi emiten. Jadi, tidak ada investasi pada saham-
              saham gorengan", tegas Agus.

              Dirinya menambahkan, untuk lebih memaksimalkan hasil kelolaan investasi, BPJAMSOSTEK juga
              mengurangi broker fee atau biaya transaksi penempatan dana dengan manajer investasi.

              Agus juga menjelaskan dengan kinerja pengelolaan dana di atas, sebagai Badan Hukum Publik
              yang bersifat nirlaba, seluruh hasil pengelolaan dana dikembalikan kepada peserta, sehingga
              BPJAMSOSTEK  dapat  memberikan  hasil  pengembangan  Jaminan  Hari  Tua  (JHT)  kepada
              pesertanya mencapai 5,63% p.a yang tentunya selalu di atas rata-rata bunga deposito bank
              pemerintah yang pada tahun 2020 ini sebesar 3,87%.

              Jika  ditilik  dari  tahun  2016  hingga  2020  saja,  dana  kelolaan  BPJAMSOSTEK  dapat  tumbuh
              mencapai 2 kali lipat dengan CAGR sebesar 18,74%, hingga mencapai Rp486,38 triliun.

              Padahal  sejak  tahun  1977  hingga  2015,  dana  kelolaan  BPJAMSOSTEK  berada  pada  angka
              Rp206,58 triliun.

              Hal  ini  jelas  membuktikan  kinerja  BPJAMSOSTEK  dalam  meningkatkan  kepesertaan  dan
              mengelola dana investasi sangat baik dengan peningkatan signifikan dari dana kelolaan yang
              diperoleh.

              Peningkatan dana kelolaan investasinya ini juga tentunya tidak lepas dari protokol penempatan
              dana yang dimiliki BPJAMSOSTEK yang sangat ketat.

              Jika dilihat dari aturan yang dimiliki, sangat kecil kemungkinan penempatan dana investasi bisa
              dimanfaatkan untuk kepentingan pihak tertentu.

              Contohnya pada aturan penempatan dana, kapitalisasi pasar dari emiten yang dituju minimal
              Rp3 triliun.

              Contoh lainnya seperti rerata nilai transaksi saham yang akan dibeli minimal Rp20 miliar.

              Protokol  ketat  dalam  mengatur  penempatan  dana  investasi  ini  yang  menjadi  rahasia
              BPJAMSOSTEK  agar  tetap  mendapatkan  hasil  investasi  yang  selalu  meningkat,  untuk
              kepentingan seluruh peserta BPJAMSOSTEK.
              Menilik  kinerja  kepesertaan  BPJAMSOSTEK,  total  50,72  juta  pekerja  telah  terdaftar  sebagai
              peserta BPJAMSOSTEK hingga akhir Desember 2020.

              Hasil ini merupakan pencapaian yang positif untuk mengakhiri tahun 2020, meski dengan kondisi
              pandemi Covid-19 yang juga tidak kalah menantang bagi peningkatan kepesertaan.

              Sementara dari sisi perusahaan peserta atau pemberi kerja, pada periode yang sama capaian
              yang diraih oleh BPJAMSOSTEK sebesar 683,7 ribu perusahaan.

              Melalui inisiatif PERISAI (Penggerak Jaminan Sosial Indonesia), BPJAMSOSTEK juga mendorong
              kepesertaan pekerja Bukan Penerima Upah (BPU) dan Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM).

              Terhitung  sejak  2017  sampai  dengan  akhir  Desember  2020,  PERISAI  ini  telah  berkontribusi
              positif terhadap kepesertaan sebesar 1,6 juta peserta dengan total iuran Rp364,2 miliar yang
              dilakukan oleh 4.694 PERISAI aktif yang tersebar di seluruh Indonesia.

              Sementara  untuk  perlindungan  kepada  Pekerja Migran  Indonesia  (PMI),  terhitung  Desember
              2020, sebanyak 376,6 ribu PMI telah terlindungi oleh program BPJAMSOSTEK dengan nilai iuran
              mencapai Rp31,9 miliar.

                                                           181
   177   178   179   180   181   182   183   184   185   186   187