Page 67 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 JANUARI 2021
P. 67

GAJI TAMBAHAN KARYAWAN MURNI DARI APBN, BUKAN UANG PEKERJA DI
              BPJSTK
              Gaji Tambahan Karyawan Murni dari APBN, Bukan Uang Pekerja di BPJSTK Rina Anggraeni Senin,
              18 Januari 2021 - 20:43 WIB loading.

              Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) memastikan anggaran bantuan subsidi upah (BSU)
              bukan berasal dari uang pekerja yang ada di BPJS Ketenagakerjaan. Foto/Dok

              Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) memastikan anggaran bantuan subsidi upah (BSU)
              bukan berasal dari uang pekerja yang ada di BPJS Ketenagakerjaan.

              Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menegaskan, anggaran yang digunakan untuk
              program Bantuan Subsidi Upah (BSU) atau subsidi gaji adalah murni berasal dari APBN.

              "Dalam menggunakan uang APBN bukan uangnya pekerja yang ada di BPJS Ketenagakerjaan.
              Saya sudah sampaikan di mana-mana bahwa sama sekali tidak menggunakan uang pekerja yang
              ada di BPJS Ketenagakerjaan," kata Menaker Ida dalam Rapat virtual, Senin (18/1/2021).

              Lebih  lanjut  Ia  menambahkan,  saat  ini  pemerintah  memberikan  reward  atau  penghargaan
              kepada  pekerja dan  perusahaan  yang  telah  mempercayakan  jaminan  sosialnya  kepada  BPJS
              Ketenagakerjaan "Nanti bisa mengkonfirmasi kepada BPJS Ketenagakerjaan, setelah itu banyak
              sekali  inisiatif-inisiatif  baru  dari  perusahaan-perusahaan,  yang  kemudian  termotivasi
              mendaftarkan atau pekerjanya untuk menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan," tandasnya.
              Secara rinci, subsidi gaji/upah gelombang/termin I telah tersalurkan kepada 12.293.134 orang,
              dengan  realisasi  anggaran  mencapai  Rp14.751.760.800.000  atau  setara  99,11  persen.
              Sedangkan gelombang/termin II telah tersalurkan kepada 12.244.169 orang dengan realisasi
              anggaran mencapai Ro14.693.022.800.000 atau jika diprosentasekan sebesar 98,71 persen.
              "Total penerima BSU secara nasional sebanyak 12.403.896 orang, dengan rata-rata gaji Rp3,12
              juta dan total perusahaan yang pekerjanya penerima bantuan subsidi upah sebanyak 413.649
              perusahaan," bebernya.

              Menaker menjelaskan, rekening yang belum dapat tersalurkan dikarenakan beberapa hal seperti
              duplikasi data, nomor rekening yang tidak valid, rekening sudah tutup atau terblokir karena pasif
              dalam jangka waktu yang lama, serta rekening tidak sesuai dengan NIK, dibekukan.

              "Untuk  menyelesaikan  permasalahan  itu,  ada  kendala  waktu  yang  terbatas  karena  akhir
              Desember 2020 seluruh dana sisa harus dikembalikan ke kas negara sebagaimana ketentuan
              Peraturan Menteri Keuangan," ujarnya. (akr).























                                                           66
   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72