Page 422 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 AGUSTUS 2020
P. 422

Anggota Komisi XI DPR RI Anis Byarwati menyoroti rencana pemerintah memberikan bantuan
              Rp 600 ribu bagi para pegawai yang bekerja di sektor swasta dengan gaji di bawah Rp 5 juta
              sebagai fokus meningkatkan penyerapan anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
              Ia berharap upaya ini tidak menimbulkan kecemburuan.

              Anis  mengingatkan  bahwa  semua  sektor  terdampak  pandemi  ini.  "Jangan  sampai  hal  ini
              menimbulkan kecemburuan sektor yang tidak ditetapkan pemerintah untuk menerima insentif
              sementara mereka juga pegawai yang bergaji di bawah Rp 5 juta," kata Anis saat dihubungi
              Republika.

              Anis mempertanyakan pegawai atau karyawan sektor apa saja yang akan mendapatkan insentif
              ini. Ia juga mempertanyakan besarnya anggaran PEN yang akan masuk dalam program ini.

              Menurut Anis, pemerintah harus memprioritaskan untuk mengentaskan pekerja yang terkena
              PHK karena justru mereka yang kehilangan pekerjaan. Menurut catatan Kemenaker, pegawai
              yang terdampak PHK berjumlah 2,8 juta orang. Bahkan KADIN menyebut warga yang menjadi
              korban pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat pandemi Covid-19 bisa mencapai 15 juta jiwa.

              "Pertanyaan  saya  berikutnya,  seberapa  insentif  ini  dapat  menaikkan  daya  beli  masyarakat?"
              lanjut Anis.

              Politikus PKS ini mengatakan salah satu prnyebab daya beli masyarakat turun adalah adanya
              kenaikan harga kebutuhan pokok. Maka itu, pemerintah harus ada upaya pengendalian harga
              terutama kebutuhan pokok  Di samping itu, kenaikan BPJS, kenaikan tarif listrik, pemotongan
              subsidi solar dan LPG 3 kg juga bisa jadi penyebab daya beli masyarakat menurun. Kalangan
              menengah  ke  bawah  dinilai  sangat  terpengaruh  dengan  kebijakan  kenaikan  iuran  BPJS
              "Bagaimana insentif ini akan efektif meningkatkan daya beli masyarakat jika insentif yang didapat
              justru malah hanya untuk menutup kenaikan-kenaikan seperti BPJS, listrik, kenaikan harga lain
              lain," kata dia menambahkan.

              Pemerintah  menyiapkan  beberapa  stimulus  baru  yang  akan  diluncurkan  untuk  mendorong
              konsumsi. Selain  bantuan gaji  dan dukungan ke ultra mikro, bantuan juga disiapkan dalam
              bentuk tambahan bantuan sosial untuk para penerima Program Keluarga Harapan (PKH).

              Pemerintah memberikan tambahan dalam bentuk beras sebanyak 11 hingga 15 kilogram untuk
              10 juta kelompok penerima manfaat (KPM). Total anggaran yang disiapkan mencapai Rp 4,6
              triliun.

              Selain  itu,  pemerintah  memberikan  bantuan  tunai  sebesar  Rp  500  ribu  bagi  penerima  kartu
              sembako di luar PKH dengan total target penerima mencapai 10 juta orang. Total kebutuhan
              anggarannya diperkirakan mencapai Rp 5 triliun.

              Pemerintah akan melakukan kebijakan yang agresif pada semester kedua melalui penyerapan
              sisa  anggaran  belanja  sebesar  Rp  1.457  triliun.  Total  anggaran  tersebut  ditujukan  untuk
              mengakselerasi pemulihan ekonomi, terutama setelah menghadapi tekanan pada kuartal kedua.

              Dari  total  tersebut,  sebanyak  Rp  1.171  triliun  di  antaranya  ditujukan  untuk  belanja  pusat.
              Sedangkan, sisanya dibelanjakan dalam bentuk Transfer ke Daerah (TKD). Stimulus tersebut
              dalam tujuan mendorong perekonomian yang mengalami tekanan cukup besar..









                                                           421
   417   418   419   420   421   422   423   424   425   426   427