Page 486 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 AGUSTUS 2020
P. 486

Erick menegaskan, pekerja yang menerima adalah pekerja di luar PNS dan pegawai BUMN.

              Namun,  pekerja  itu harus membayar iuran BPJS Ketenagakerjaan.

              "Pekerja di luar BUMN, di luar PNS. Hanya di sektor industri yang sekarang, yang memberi iuran
              BPJS," beber dia.

              Erick  menyebut,  program  ini  telah  mendapat  dukungan  dari  menteri  lainnya  sepetri  Menteri
              Keuangan  Sri  Mulyani,  Menteri  Tenaga  Kerja  Ida  Fauziyah,  dan  Menteri  Kordinator  bidang
              Perekonomian Airlangga Hartarto.
              Erick bahkan menyebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada rapat Senin lalu meminta program
              ini segera dijalankan.

              Diungkap Sri Mulyani  Sebelumnya, Menteri Keuangan, Sri Mulyani, juga mengungkap rencana
              pemberian subsidi untuk  pekerja  dengan gaji dibawah Rp 5 juta.

              "Pemerintah sedang kaji untuk menyiapkan pemberian  bantuan  gaji kepada 13 juta  pekerja
              yang memiliki upah dibawah Rp 5 juta," kata Sri Mulyani, dalam konferensi pers virtual, Rabu
              (5/8/2020), seperti diberitakan Kompas.com.

              Mantan  Direktur  Pelaksana  Bank  Dunia  itu  menambahkan,  untuk  merealisasikan  rencana
              tersebut, anggaran belanja yang dibutuhkan akan mencapai Rp 31,2 triliun.
              Melalui rencana dan program PEN lain-nya, Sri Mulyani berharap anggaran yang telah disiapkan
              pemerintah guna merespons pukulan telak dari pandemi Covid-19 dapat segera tersalurkan.

              "Ini dilakukan karena sampai dengan Agustus ini penyerapan program PEN masih dirasa perlu
              untuk ditingkatkan," katanya.

              Dikutip dari Kontan, Presiden Jokowi berencana memberi  bantuan  berupa  bantuan  uang tunai
              atau gaji kepada setiap pegawai swasta dengan gaji di bawah Rp 5 juta per bulan.

              Staf Khusus Menteri Keuangan, Yustinus Prastowo, mengatakan rencana pemberian  bantuan
              ini masih difinalisasi di internal pemerintah, termasuk Kementerian Keuangan.

              Dia  menjelaskan,  munculnya  wacana  ini  karena  pemerintah  ingin  mendongkrak  daya  beli
              masyarakat guna menopang laju konsumsi rumah tangga dan pertumbuhan ekonomi secara
              keseluruhan.

              "Bantuan ini perluasan di luar penerima (bansos) untuk membantu daya beli masyarakat. Mereka
              yang dapat  bantuan  ini dipastikan terdampak pandemi, tapi di luar penerima bansos," kata
              Yustinus, Selasa (4/8/2020).

              Selain memberikan uang tunai, pemerintah juga akan menyiapkan tambahan  bantuan  seperti
              voucher makanan hingga pariwisata.

              Wacana pemberian  bantuan  ini muncul sebagai bentuk perluasan  bantuan  sosial (bansos)
              kepada masyarakat di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.

              Menurut kabar yang beredar, nominal  bantuan  yang akan diberikan pemerintah  jumlahnya
              senilai Rp 600.000.

              Nah, informasi ini yang harus menjadi perhatian pegawai swasta.

              Ada beberapa syarat untuk bisa mendapatkan  bantuan  tersebut.

              Pertama, penerima gaji dari pemerintah haruslah seorang pegawai dari sektor swasta.
                                                           485
   481   482   483   484   485   486   487   488   489   490   491