Page 6 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 FEBRUARI 2021
P. 6

PEMERINTAH BERI KEMUDAHAN PELAKU KOPERASI DAN UMKM

              Rancangan peraturan pemerintah (RPP) sektor koperasi dan UMKM sebagai aturan turunan dari
              UU  Nomor  11  Tahun  2020  tentang  Cipta  Kerja.  dipastikan  akan  memberikan  kemudahan,
              pelindungan, dan pengoptimalan pelaksanaan pemberdayaan.

              Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim dalam keterangannya Rabu (3/2)
              mengatakan, pengaturan mengenai koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah dalam aturan
              turunan atau RPP dari UU CK menjadi substansi yang cukup penting.

              "Koperasi dan UMKM dalam UU Cipta Kerja mendapatkan perhatian khusus, sehingga diharapkan
              pelaku  koperasi  dan  UMKM  dapat  menjalankan  usahanya  dengan  kepastian  dan  dapat
              bertumbuh menjadi usaha yang tangguh." katanya.

              Dia  mengatakan,  penyusunan  RPP  dalam  hal  pemberian  kemudahan,  pelindungan,  dan
              pemberdayaan bagi koperasi dan UMKM itu telah dilaksanakan oleh Kementerian Koperasi dan
              UKM sejak Oktober 2020. Pembahasannya juga melibatkan kementerian/lembaga. pemerintah
              daerah, asosiasi, pelaku UMKM. gerakan koperasi, dunia pendidikan, serta dunia usaha.

              Diuji Publik

              Rancangan awal peraturan pemerintah tentang kemudahan, pelindungan, dan pemberdayaan
              koperasi dan UMKM yang telah selesai disusun tersebut, kemudian diuji publik pada 5 November
              2020.  untuk  mengetahui  sejauh  mana  tingkat  penerimaan  publik  atas  ketentuan  yang  telah
              diatur dalam RPP tersebut. Uji publik juga sebagai sarana untuk menerima masukan dan saran
              yang lebih mendalam terhadap RPP.

              Pada proses selanjutnya. RPP yang telah disempurnakan kemudian pada 17-18 Desember 2020
              disosialisasikan kepada pemerintah daerah, asosisasi. pelaku usaha UMKM. dan pelaku koperasi
              di  beberapa  daerah,  yaitu  Kalimantan  Selatan,  Sumatera  Selatan,  Banten,  dan  DKI  Jakarta.
              Sosialisasi juga dimaksudkan untuk menerima masukan kembali dalam rangka penyempurnaan
              terhadap ketentuan yang telah diatur dalam RPP.

              "Dalam  RPP  ini  terdapat  beberapa  pengaturan  bagi  koperasi  dan  UMKM  dalam  rangka
              memberikan  kepastian  hukum,  untuk  menjalankan  usahanya  serta  pelindungan  dan
              pemberdayaan bagi koperasi dan UMKM. agar dapat mengembangkan usahanya," katanya.

              Ketentuan tersebut di antaranya kemudahan dalam penyelenggaraan koperasi terkait dengan
              pelaksanaan  rapat  anggota  secara  daring,  serta  pelaporan  yang  dilakukan  secara  elektonik
              maupun  manual.  Dalam  RPP  juga  diatur  mengenai  usaha  koperasi  yang  dapat  dilaksanakan
              sesuai dengan prinsip syariah.

              Terkait pelindungan koperasi, diatur pula mengenai bidang usaha yang dapat dilakukan oleh
              koperasi  serta  pemulihan  usaha  dalam  hal  terdampak  bencana.  Pengaturan  lain  mengenai
              koperasi adalah terkait pelaksanaan pemberdayaan koperasi, di antaranya penetapan kebijakan
              pemberdayaan koperasi dalam aspek kelembagaan, produksi, pemasaran, dan keuangan.

              'Terkait kemudahan, pelindungan, dan pemberdayaan UMKM, pada RPP ini telah diatur mengenai
              perubahan  kriteria  UMKM.  sehingga  dapat  sesuai  dengan  kondisi  terkini.  Perubahan  kriteria
              UMKM saat ini perlu dilakukan, mengingat aturan mengenai kriteria UMKM belum mengalami
              perubahan selama 12 tahun, dengan kriteria yang baru, diharapkan pendebitan pemberdayaan
              dapat lebih optimal dilaksanakan." ujar Arief.

              Kemudahan  lain  bagi  UMK  yang  diatur  dalam RPP  ini  adalah  perizinan  berusaha.  UMK  nanti
              diberikan kemudahan dalam proses perizinan, yaitu UMK yang memiliki risiko rendah terhadap
              kesehatan, keselamatan, dan lingkungan akan diproses dalam perizinan tunggal yang terdiri atas

                                                            5
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11