Page 100 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 FEBRUARI 2021
P. 100
memberikan perlindungan sosial di dalam memulihkan perekonomian nasional secara bertahap.
Berdasarkan keterangan pers Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian (23/2), pelaksanaan
program Kartu Prakerja telah memasuki gelombang kegiatannya yang ke-12.
Pada semester pertama tahun 2021, pemerintah mengalokasikan anggaran program Kartu
Prakerja sebesar Rp10 triliun. Sedangkan untuk pencairan dana Kartu Prakerja tersebut,
mekanismenya masih tetap mengacu pada ketentuan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
25/PMK.05/2020 tentang Tata Cara Pengalokasian, Penganggaran, Pencairan, Dan
Pertanggungjawaban Dana Kartu Prakerja. Pemerintah kembali mengeluarkan kebijakan
program Kartu Prakerja di tahun ini sebagai bentuk dukungan kepada masyarakat luas. Bahkan,
program serupa pada tahun sebelumnya juga telah berhasil diimplementasikan. Validasi
keberhasilan tersebut telah dikaji oleh Badan Pusat Statistik (BPS) melalui Survei Angkatan Kerja
Nasional (Sakernas) pada bulan Agustus 2020 yang lalu. Hasilnya memperlihatkan, 88,9%
penerima program bantuan Kartu Prakerja mampu meningkatkan keterampilan mereka. Selain
itu, 81,2% penerima Kartu Prakerja juga menyatakan bahwa mereka bisa memanfaatkan dana
yang mereka terima guna membeli kebutuhan sehari-hari selama masa penugasan pelatihan
yang mereka terima.
Tidak hanya dari BPS, Komite Pelaksana Program Kartu Prakerja melalui Manajemen
Pelaksananya juga melakukan survei terkait pelaksanaan program dimaksud. Hasilnya, 94%
penerima Kartu Prakerja mengalami peningkatan kompetensi melalui,, dan.Kemudian, lebih dari
sepertiga penerima Kartu Prakerja juga mengalami perbaikan ekonomi mereka. Dari semula
sebagai orang yang tidak memiliki pekerjaan, menjadi orang yang memperoleh pekerjaan secara
layak. Baik itu sebagai seorang karyawan maupun sebagai seorang wirausahawan.
Dengan adanya program perlindungan sosial, pemerintah berharap bisa memberikan manfaat
tambahan bagi masyarakat yang masih terdampak pandemi Covid-19. Dalam keterangan
persnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartato, menegaskan demikian.
"Program Kartu Prakerja merupakan bagian dari Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)
sektor perlindungan sosial. Kami berharap masyarakat dapat memanfaatkan program ini,
mengambil berbagai pelatihan keterampilan kerja dan kewirausahaan yang dapat menjadi bekal
hidup selama dan paska pandemi," ujar Airlangga Hartato.
Tidak hanya itu, Menko Perekonomian juga mengapresiasi atas pelaksanaan program Kartu
Prakerja yang telah menggunakan teknologi digital."Penggunaan teknologi digital
memungkinkan program ini diakses oleh masyarakat di 514 kabupaten dan kota dalam waktu
cepat. Selain itu, seluruh proses transfer dana dan transaksi pembelian pelatihan menjadi lebih
transparan dan akuntabel," tegas Airlangga.
Untuk bisa mengikuti program Kartu Prakerja ini, ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan
semua pihak. Pertama, program Kartu Prakerja hanya bisa memberikan bantuan pelatihan
sebesar Rp 1.000.000. Kedua, peserta Kartu Prakerja bisa memperoleh dana insentif pasca-
pelatihan sebesar Rp 2.000.000 yang pemberiannya akan diberikan secara angsuran selama 4
bulan, yaitu sebesar Rp 600.000. Ketiga, penerima Kartu Prakerja juga akan mendapatkan dana
insentif pengisian 3 survei evaluasi sebesar Rp150.000 yang dibayarkan sebesar Rp 50.000 untuk
setiap surveinya. Keempat, pemerintah menetapkan kuota penerima Kartu Prakerja di semester
pertama sebanyak 2.700.000 orang. Untuk menciptakan pemerataan, setiap KK dibatasi
maksimal 2 anggota keluarga yang bisa menerima Kartu Prakerja. Sedangkan kuota peserta
gelombang 12 dibatasi sebanyak 600.000 orang. Kelilma, pendaftar Kartu Prakerja terbuka bagi
semua WNI yang berusia 18 tahun ke atas, baik pencari kerja, lulusan baru, korban pemutusan
hubungan kerja (PHK), karyawan maupun pelaku wirausaha, asalkan tidak sedang mengikuti
pendidikan formal. Untuk mendorong pemerataan pula, bagi penerima bansos Kementerian
Sosial, penerima Kartu Prakerja tahun 2020, dan anggota TNI/Polri, ASN, Komisaris/Direksi
99