Page 43 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 JANUARI 2021
P. 43
Judul Ini 4 Isu Krusial Pembahasan RPP JKP Versi Pengusaha
Nama Media bisnis.com
Newstrend Jaminan Kehilangan Pekerjaan
Halaman/URL https://ekonomi.bisnis.com/read/20210125/12/1347562/ini-4-isu-
krusial-pembahasan-rpp-jkp-versi-pengusaha
Jurnalis Iim Fathimah Timorria
Tanggal 2021-01-25 18:12:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Kementerian Ketenagakerjaan
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
negative - Pri Suprayitno (Direktur PT Pusat Studi Apindo) Ada pembatasan usia ketika peserta
dapat menerima manfaat dari JKP [Jaminan Kehilangan Pekerjaan]
negative - Pri Suprayitno (Direktur PT Pusat Studi Apindo) Jadi dari JKK yang sudah perusahaan
tanggung saat ini, ke depannya terserah. Kami tidak ingin ada pembayaran. Jadi iuran diambil
dari kewajiban yang sudah dibayarkan yaitu JKK dan sisanya pemerintah
negative - Pri Suprayitno (Direktur PT Pusat Studi Apindo) Ini 4 isu yang jadi pembahasan ketiga
pihak dan setiap pihak punya argumentasi yang belum bulat
Ringkasan
Perwakilan pengusaha mengemukakan terdapat 4 isu krusial yang mengemuka dalam
pembahasan rancangan peraturan pemerintah (RPP) tentang Jaminan Kehilangan Pekerjaan,
salah satu aturan turunan klaster ketenagakerjaan dalam Undang-Undang Nomor 11/2020
tentang Cipta Kerja. Direktur PT Pusat Studi Apindo Pri Suprayitno mengemukakan isu krusial ini
menyangkut konsep pemberian manfaat yang diharapkan murni hanya menyasar para pekerja
dengan risiko kehilangan pekerjaan, bukan pencari kerja baru. Dia menjelaskan pekerja baru
atau fresh graduate memiliki jaminan pelatihan sendiri dalam bentuk Kartu Prakerja.
INI 4 ISU KRUSIAL PEMBAHASAN RPP JKP VERSI PENGUSAHA
Perwakilan pengusaha mengemukakan terdapat 4 isu krusial yang mengemuka dalam
pembahasan rancangan peraturan pemerintah (RPP) tentang Jaminan Kehilangan Pekerjaan,
salah satu aturan turunan klaster ketenagakerjaan dalam Undang-Undang Nomor 11/2020
tentang Cipta Kerja.
Direktur PT Pusat Studi Apindo Pri Suprayitno mengemukakan isu krusial ini menyangkut konsep
pemberian manfaat yang diharapkan murni hanya menyasar para pekerja dengan risiko
kehilangan pekerjaan, bukan pencari kerja baru.
42