Page 131 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 JULI 2021
P. 131

OPSI: KEPATUHAN PENGUSAHA KUNCI SUKSESNYA PPKM DARURAT

              OPSI: Kepatuhan Pengusaha Kunci Suksesnya PPKM Darurat Michelle Natalia Kamis, 08 Juli 2021
              - 12:34 WIB loading.

              Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI) mendesak para pengusaha mematuhi ketentuan
              PPKM Darurat. Foto/Ilustrasi JAKARTA - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)
              Darurat Jawa-Bali sudah memasuki hari keenam, namun masih terungkap adanya pengusaha
              yang tak mematuhi aturan terkait ketentuan kehadiran karyawan di kantor, khususnya untuk
              sektor non-esensial.

              Organisasi  Pekerja  Seluruh  Indonesia  (OPSI)  meminta  para  pengusaha  untuk  mematuhi
              ketentuan PPKM Darurat sesuai petunjuk pemerintah. Sebab, keberhasilan PPKM Darurat penting
              untuk  menurunkan  tingkat  penyebaran  Covid-19  dan  memastikan  fasilitas  Kesehatan  dapat
              kembali normal melayani rakyat.

              "Dalam diskusi pagi ini di sebuah TV nasional, Ketua Umum Apindo menyatakan masih akan
              meminta kepada pemerintah untuk memastikan sektor-sektor mana yang masuk kriteria kritikal,
              esensial  dan  non-esensial.  Dan  ini  sedang  dibicarakan  dengan  Direktur  Jenderal  Pembinaan
              Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Kementerian Ketenagakerjaan," ujar Sekretaris Jenderal
              OPSI Timboel Siregar di Jakarta, Kamis(8/7/2021).
              Menurut  dia,  keputusan  pemerintah  untuk  menerapkan  PPKM  Darurat  memang  belum
              sepenuhnya  dapat  diimplementasikan  di  lapangan.  Ketidakpatuhan  ini,  salah  satunya,
              disebabkan  oleh  proses  pembuatan  ketentuan  tentang  PPKM  Darurat  ini  tidak  dibicarakan
              dengan  kalangan  pengusaha,  dan  belum  disosialisasikan  sehingga  ketidaktahuan  dan
              ketidakpatuhan pun muncul.

              "Karenanya ada upaya untuk 'negosiasi' ulang mana usaha-usaha yang masuk sektor kritikal,
              esensial dan non-esensial," terang Timboel.
              Namun, kata dia, mengingat sifatnya yang darurat, tentunya proses pembuatan ketentuan PPKM
              dilakukan dengan serba cepat sehingga lumrah bila ada kekurangan di lapangan. Dalam hal ini,
              OPSI berharap seluruh pengusaha dan masyarakat mendukung pemerintah dengan mematuhi
              ketentuan PPKM Darurat ini dengan segala kekurangannya.
              Dia berharap Kementerian Ketenagakerjaan juga lebih masif melakukan sosialisasi dan edukasi
              hingga  lebih  tegas  melakukan  penegakan  aturan  yang  telah  dibuat.  "Lakukan  pendekatan
              persuasif dulu sebelum melakukan penegakkan hukum," imbuhnya.

              Di bagian lain, PPKM Darurat diharapkan segera mengeluarkan bantuan sosial seperti Bantuan
              Subsidi  Upah  (BSU)  yang  pernah  dilakukan  tahun  lalu.  Menurut  Timboel,  Kementerian
              Ketenagakerjaan  harus  memformat  BSU  ini  agar  lebih  tepat  sasaran  kepada  pekerja  yang
              memang benar-benar terdampak.
              "PPKM Darurat ini akan menentukan nasib rakyat kita ke depan. Bila PPKM Darurat gagal, maka
              jumlah  kematian  akan  semakin  meningkat.  Oleh  karenanya  seluruh  pihak  harus  mendukung
              PPKM Darurat ini, dan pemerintah juga harus tegas menjalankan aturan terkait PPKM Darurat
              ini," tegasnya.
              (fai).







                                                           130
   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135   136