Page 201 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 JULI 2020
P. 201

lantaran positif. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI
              Jakarta, Dwi Oktavia menjelaskan, 68 perkantoran itu merupakan data akumulasi sejak PSBB
              diberlakukan hingga Minggu, 26 Juli 2020 lalu. "Jadi saat ini sudah ada kantor yang bersih dari
              Covid-19. Karena begitu ada yang kena, kita langsung reaktif," ungkapnya.

              Sementara itu, Ketua fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menilai penyebaran
              Covid-19  di  Jakarta itu karena  minimnya  pengawasan.  Apalagi perkantoran  yang  jumlahnya
              begitu drastis dan tidak mungkin bisa diawasi satu satu aktifitasnya. Dia menilai Gubernur Anies
              Baswedan hanya mampu melempar kebijakan tanpa melakukan pengontrolan maksimal.

              "Kebijakan kan sudah dikeluarkan oleh Pemprov, kebijakan shift, artinya waktu masuk kantor
              diatur untuk menghindari penumpukan karyawan di kantor, mobilisasi di perkantoran apakah
              berjalan efektif? Kuncinya di pengawasan, jadi selalu saya katakan kuncinya ada di pengawasan,
              kebijakan yang dikeluarkan itu jangan hanya melempar , tapi membutuhkan pengawasan yang
              ketat," tegasnya.

              Politisi PDI Perjuangan itu pun meminta Pemprov DKI Jakarta dalam menjalankan kebijakannya
              dapat  melibatkan  masyarakat.  Sehingga  pengawasan  dan  sosialisasi  pentingnya  protokol
              kesehatan Covid-19 bisa berjalan dengan baik."Pengawasa nyaris tidak ada, jadi begitu sudah
              rame baru muncul, jangan jangan perkantoran seperti itu juga, kantor baru dianggap klaster
              maka  dia  menurunkan  seluruh  aparaturnya  ke  kantor.  Libatkan  masyarakat  untuk
              mengoptimalkan pengawasan," pungkasnya.

              (hab).














































                                                           200
   196   197   198   199   200   201   202   203   204   205   206