Page 23 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 JULI 2020
P. 23

Oleh  karena  itu,  ia  menyarankan,  agar  pemerintah  dapat  membuka  informasi  terkait
              perkembangan Covid-19 secara rinci.

              "Pemerintah seharusnya membuka informasi mengenai kluster-kluster penularan secara rinci.
              Ini penting untuk kewaspadaan masyarakat dan strategi pengendalian. Di negara lain, seperti
              Singapura atau Korea Selatan, ini juga dibuka sehingga orang tahu risikonya," kata Iqbal seperti
              dilansir dari  Kompas.id  .

              Ia mengatakan, pembukaan informasi tersebut tidak harus merujuk pada identitas seseorang.
              Tetapi  cukup  pada  riwayat  perjalanan  meliputi  waktu  dan  tempat.  Hal  itu  sekaligus  untuk
              memudahkan masyarakat yang berada di lokasi dan waktu yang sama untuk meningkatkan
              kewaspadaan.

              Di  sisi  lain,  epidemiolog  dari  Griffith  University,  Dicky  Budiman  meminta,  agar  pemerintah
              mengkaji ulang pembukaan kantor di sektor non-esensial.

              Menurut dia, kantor di sektor tersebut sebaiknya ditutup sementara dan menerapkan kembali
              work from home  (WFH) sampai akhir tahun, termasuk sektor pendidikan.

              "Kantor dan sekolah harus ditutup sampai akhir tahun. Tak ada pilihan lain buat Indonesia,
              kecuali mau membuat risiko terjadinya lonjakan besar kasus infeksi dan kematian," kata Dicky
              seperti dilansir dari  Tribunnews  , Senin.

              Penutupan  ini,  imbuh  dia,  juga  harus  disertai  dengan  kedisiplinan  tinggi  dari  masyarakat.
              Pasalnya,  Indonesia  tak  mungkin  menerapkan  Pembatasan  Sosial  Berskala  Besar  (PSBB)
              kembali, yang berdampak terhadap perekonomian negara.

              Oleh sebab itu, penting untuk memastikan munculnya klaster baru seperti klaster perkantoran
              dengan cara menerapkan WFH. Kerja sif  Sementara itu, Ketua Tim Satgas Penanganan Covid-
              19 Doni Monardo menegaskan, pihaknya telah berulangkali mengingatkan pimpinan perusahaan
              agar menerapkan sif kerja sesuai protokol Covid-19.

              Aturan  tersebut  tertuang  di  dalam  Surat  Edaran  Pelaksana  Gugus  Tugas  Percepatan
              Penanganan Covid-19 Nomor 8 Tahun 2020 tentang Pengaturan Jam Kerja pada Masa Adaptasi
              Kebiasaan Baru Menuju Masyarakat Produktif dan Aman Covid-19 di Wilayah Jabodetabek.
              "Perkantoran  sudah kita ingatkan agar seluruh perkantoran menaati pembagian kerja dua sif
              pagi 07.00-07.30 WIB dan kembali pada 15.00-15.30 WIB dan sif kedua pada 10.00-10.30 WIB
              dan kembali 18.00-18.30 WIB," kata Doni usai rapat bersama dengan Presiden Joko Widodo
              secara daring, kemarin.

              Aturan tersebut berlaku umum untuk seluruh perkantoran yang berada di wilayah Jabodetabek.

              Sementara itu, secara khusus Kemenpan RB menerbitkan Surat Edaran Menpan RB Nomor 65
              Tahun  2020  tentang  Pengendalian  Pelaksanaan  Jam  Kerja  Pegawai  ASN  pada  Instansi
              Pemerintah yang Berlokasi di Wilayah Jabodetabek dalam Tatanan Normal Baru.

              Penerbitan  SE  tersebut merupakan  sebuah  upaya  yang  dilakukan  pemerintah  dalam  rangka
              untuk  mengurangi  kepadatan  transportasi  di  wilayah  Jabodetabek  dan  mengurangi  risiko
              penularan Covid-19 yang mungkin diakibatkan dari penumpukan penumpang di stasiun, halte,
              terminal dan di dalam transportasi umum.

              SE itu juga menjadi pelengkap dari SE Menpan RB Nomor 58 Tahun 2020 tentang Sistem Kerja
              Pegawai  Aparatur  Sipil  Negara  dalam  Tatanan  Normal  Baru.  Meski  begitu,  Tjahjo  mengaku
              bahwa penerapan SE Menpan RB Nomor 58/2020 belum maksimal.


                                                           22
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28