Page 29 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 JULI 2020
P. 29
"Walaupun masih menjaga protokol kesehatan tapi yang lainnya juga ada yang nggak peduli,
kita disiplin orang lain nggak disiplin ya sama saja sih," kata Ade.
"Setengah setengah, saya dari lima hari kerja saya (masuk ke kantor) tiga hari," jelasnya.
Senada dengan Ade, karyawan Swasta lain bernama Ijul (40), mengaku khawatir dengan
munculnya klaster Corona. Ditambah lagi, saat ini kasus konfirmasi Corona di Indonesia telah
menembus angka 100 ribu.
"Ya khawatir makanya jaga jarak, masker, kebersihan itu hampir setiap waktu. Apalagi sekarang
(konfirmasi positif Corona Indonesia) 100 ribu," ujar Ijul.
Selain itu, karyawan swasta di SCBD lainnya bernama Feri Kurniawan (39) menceritakan
protokol kesehatan yang dilakukan kantornya sangatlah ketat. Bahkan, manajemen kantor tidak
memperkenankan karyawannya masuk kerja apabila sakit.
"Oh kalau sekarang jaraknya (meja) lebih dari 1 meter justru, 2 meter malah di tempat saya.
Kalau ada teman yang misalkan sakit, apapun sakitnya, itu tidak boleh masuk," ungkap Feri.
Terkait adanya klaster perkantoran, Feri mengatakan bahwa hal ini wajar terjadi. Lantaran, Feri
mengatakan masih banyak kantor yang tidak menjalani sistem shift.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta mengungkap dua tempat paling rawan penyebaran virus
Corona di Jakarta. Dua tempat paling rawan tersebut adalah perkantoran dan komunitas warga.
Hal ini pun menyebabkan munculnya klaster penyebaran virus Corona (COVID-19) di sejumlah
perkantoran di Jakarta.
Pemprov DKI sendiri melalui Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengkonfirmasi adanya 68
perkantoran di DKI jadi klaster virus Corona. Dinkes DKI menyebut dari klaster tersebut, 440
pekerja diisolasi lantaran positif COVID-19.
"68 kantor, iya (jadi klaster Corona)," kata Kepala bidang Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia saat dihubungi, Selasa (28/7/2020).
(dwia/azr)
28

