Page 297 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 JULI 2020
P. 297

TOLAK GUGATAN APINDO, BURUH JAWA BARAT GELAR UNJUK RASA

              Jakarta -  Buruh  Jawa Barat terus melakukan unjuk rasa. Aksi ini dijalankan untuk menolak
              gugatan pembatalan surat keputusan upah minimum kota (SK UMK) tahun 2020 yang diajukan
              oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Barat.

              Ketua  Dewan  Pimpinan  Pusat  (DPD)  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Seluruh  Indonesia  (KSPSI)
              Provinsi Jawa Barat Roy Jinto Ferianto menjelaskan, Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN)
              Bandung  harus  menolak  gugatan  Apindo  Jawa  Barat,  karena  SK  UMK  Tahun  2020  yang
              diterbitkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

              Roy menyebutkan Gubernur Ridwan Kamil diwajibkan untuk menetapkan upah minimum sesuai
              pasal 88 ayat (4) dan pasal 89 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

              "Selain itu diterbitkan pula produk hukum pemerintah daerah dalam membuat Penetapan yaitu
              melalui Pergub dan SK. Sehingga keinginan Apindo Jawa Barat kembali ke Surat Edaran (SE)
              tidak mempunyai landasan hukum dan bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan
              yang berlaku. Di samping itu gugatan Apindo Jawa Barat tersebut mencerminkan rezim upah
              buruh  yang murah," ujar Roy dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (28/7/2020).

              Roy  menambahkan  tuntutan  lainnya  yang  dilayangkan  oleh  kelompok  buruh,  yaitu  soal
              pencabutan poin huruf D Diktum ketujuh SK UMK Jawa Barat Tahun 2020 pemerintah daerah
              di PTUN Bandung. Karena huruf D diktum Ketujuh tersebut ucap Roy, bertentangan dengan
              ketentuan pasal 90 Undang-Undang 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan Kepmen 231
              Tahun 2003 Tentang Tata Cara Penangguhan Upah Minimum.

              Kelompok buruh Roy bilang, huruf D Diktum Ketujuh memberikan ruang kepada pengusaha
              untuk  membayar  upah    buruh    di  bawah  UMK  Tahun  2020,  tanpa  harus  mengajukan
              penangguhan sesuai Kepmen 231 Tahun 2003 Tentang Tata Cara Penangguhan Upah Minimum
              dan penambahan huruf D Diktum Ketujuh dalam SK UMK baru terjadi pada Tahun 2020.

              "Tahun-tahun sebelumnya huruf D Diktum Ketujuh tidak pernah ada dalam SK UMK," jelas Roy.

              Selain itu, Dewan Pengupahan Provinsi Jawa Barat telah beberapa kali melakukan Rapat Pleno
              membahas Rekomendasi usulan UMSK Tahun 2020 Kota Depok, Kabupaten Cianjur, Kabupaten
              Subang,  Kabupaten  Bekasi  dan  Kota  Bekasi,  dan  telah  dibuatkan  Berita  Acara  oleh  Dewan
              Pengupahan Provinsi Jawa Barat diteruskan kepada Gubernur Jawa Barat untuk diterbitkan SK
              UMSK Tahun 2020. Namun, sampai saat ini Ridwan Kamil tidak juga menerbitkan SK UMSK.

              Hal ini kata Roy, membuat keresahan kaum buruh khususnya di kabupaten dan kota tersebut.
              Karena selama ini upah minimum buruhnya berdasarkan UMSK.

              "Sehingga sebelum adanya SK UMSK Tahun 2020 maka terhitung sejak Januari 2020 sebagaian
              besar  buruh  diwilayah  tersebut  belum  menerima  kenaikkan  upah.  Tidak  ada  alasan  bagi
              Gubernur  Jawa  Barat  tidak  menerbitkan  SK  UMSK  karena  pada  dasarnya  usulan  UMSK
              Kabupaten dan Kota tersebut, pada umumnya didasarkan pada kesepakatan Serikat Pekerja
              ataupun Buruh dengan Apindo di Kabupaten dan Kota serta telah sesuai  dengan ketentuan
              perundang-undangan yang berlaku," tutur Roy..











                                                           296
   292   293   294   295   296   297   298   299   300   301   302