Page 309 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 JULI 2020
P. 309
"Kalau data yang masuk dari kami baru empat perusahaan. Kami kan tugasnya mengawasi
perusahaan dan perkantoran," kata Kepala Disnakertrans Andriyansyah kepada wartawan, Senin
(27/7) malam.
Selama ini, kata Andri, Disnakertrans belum pernah melakukan sidak penerapan protokol
kesehatan di perkantoran secara langsung. Menurutnya, Hampir semua perkantoran sudah
menerapkan protokol kesehatan berupa pemeriksaan suhu tubuh, cuci tangan, menyediakan
handsanitizer, dan menjaga jarak.
Hanya saja, pegawai kantor bisa tertular dari luar lingkungan kantor. Baik karena lingkungan
sehari-hari atau karena bepergian ke luar kota.
"Cuma memang terjangkitnya setelah melakukan bepergian ke luar kota, kasus pegawai Oke
Zone yang tertular juga begitu, dia melakukan bepergian begitu kembali demam, lapor," ujar
Andri.
Terhadap pekerja yang teridentifikasi positif covid-19 harus melakukan isolasi secara mandiri ke
rumah sakit (RS) yang ditunjuk perusahaan atau Wisma Atlet selama 14 hari. Kemudian,
Disnakertrans melakukan penelusuran (tracing) pola interaksi dengan siapa saja.
Orang yang sudah dilakukan tracing tersebut kemudian harus turut melakukan isolasi mandiri
jika teridentifikasi positif covid-19. Sementara, kantor harus melakukan penutupan selama 14
hari kerja berdasarkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 41 Tahun 2020.
"Kita ambil suatu kebijakan dengan berbagai macam masukan, kita terapkan tiga hari kerja.
Tiga hari kerja itulah yang harus digunakan kepada perusahaan tersebut untuk melakukan
sterilisasi terhadap perusahaan tersebut termasuk lingkungannya," jelas Andri.
Sebelumnya, sebanyak tiga karyawan Kantor Radio Republik Indonesia (RRI) teridentifikasi
positif covid-19. Satu orang pegawai IT media online MNC Group juga terdeteksi positif covid-
19 karena sejak Juni dikabarkan MNC Group sudah tidak menerapkan aturan mempekerjakan
50 persen karyawan.
Kemarin, beredar kabar ada sebanyak 68 klaster covid-19 di perkantoran dengan 440 kasus.
Sebanyak 132 kasus berasal dari kantor kementerian, 165 kasus terjadi di gedung perkantoran
milik pemerintah, dan 143 kasus di perusahaan swasta.
Data tersebut menyebut, sebelum 4 Juni 2020 atau selama masa Pembatasan Sosial Berskala
Besar (PSBB), jumlah kasus positif di perkantoran ada sebanyak 43 orang. Setelah 4 Juni 2020
sampai dengan 26 Juli tercatat ada 397 kasus di perkantoran.
"Saya hanya mengimbau jika kita bekerja terkait penanggulangan atau pencegahan covid-19,
sampai kapanpun covid-19 tidak akan selesai," ungkap Andri.
Andri berharap, perusahaan mengaktifkan kembali gugus tugas internal perusahaan yang
bertugas mengawasi protokol kesehatan di kantor. Gugus tugas juga berfungsi melaporkan
apabila ada pekerja yang terpapar.
(Yanurisa Ananta).
308

