Page 312 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 JULI 2020
P. 312
"Hampir semua memenuhi, cuma memang terjangkitnya setelah melakukan bepergian ke luar
kota. Kasus Okezone juga begitu, dia melakukan bepergian, begitu kembali tiba-tiba demam,"
kata Andri.
Karyawan Media Mainstream Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi DKI Jakarta
mengungkapkan, salah satu karyawan dari perusahaan media arus utama (mainstream)
terkonfirmasi positif Covid-19.
Hingga kini, karyawan berinisial AS itu masih menjalani isolasi di Rumah Sakit Darurat Wisma
Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.
Kepala Disnakertrans dan Energi DKI Jakarta Andri Yansyah menduga, AS kemungkinan
terjangkit Covid-19 di luar kantornya yang berdomisili di Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat.
Pada Sabtu (18/7/2020) dan Minggu (19/7/2020) AS sempat bertolak ke Bandung, Jawa Barat
karena ada keperluan.
Sehari kemudian atau Senin (20/7/2020) AS tidak masuk ke kantor dengan alasan mengalami
demam tinggi.
"Di rumah sakit Jakarta Utara, yang bersangkutan menjalani rapid test dan hasilnya reaktif.
Kemudian dilanjutkan swab test, hasilnya juga positif Covid-19," kata Andri di Balai Kota DKI
pada Senin (27/7/2020).
Sejak dinyatakan positif, kata dia, yang bersangkutan langsung menjalani perawatan di RS Pluit,
Penjaringan, Jakarta Utara.
Namun Minggu (26/7/2020) sore, AS dirujuk ke RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta
Pusat.
"Sejauh ini perusahaan yang bersangkutan telah mengikuti ketentuan, yakni mempekerjakan
50 persen karyawan dari total pekerja 157 orang," ujar Andri.
Andri menjelaskan, bagi perkantoran yang pegawainya terkena Covid-19 akan ditutup selama
tiga hari untuk proses sterilisasi.
Perusahaan wajib menyemprotkan cairan disinfektan ke berbagai sudut dan peralatan kerja
untuk memusnahkan virus Covid-19 yang kemungkinan menempel di sana.
Selain itu, seluruh karyawan yang berjumlah 157 orang tersebut juga wajib mengikuti rapid test
Covid-19.
Dalam kesempatan itu, Andri meminta kepada pengelola kantor agar terbuka dalam
memberikan informasi bila karyawannya terjangkit Covid-19.
Informasi mereka sangat diperlukan demi keselamatan karyawan perusahaan itu sendiri. Jangan
sampai kasus ditutupi dan tidak dilakukan antisipasi, sehingga virus menjangkiti karyawan lain.
"Apabila ada pekerja yang terindikasi terpapar Covid-19, segera lapor, nggak usah takut.
Tujuannya supaya pegawai tersebut bisa tracing selama ini dia berinteraksi dengan siapa saja,"
imbuhnya.
"Ketimbang disembunyikan, malah itu berdampak pada karyawan yang lain dan itu nyatanya
lebih enggak bagus," tambahnya.
Berdasarkan pendataannya, sejauh ini ada empat karyawan dari empat perusahaan yang
terkonfirmasi terkena Covid-19.
311

