Page 82 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 JULI 2020
P. 82

HAL  ini  disampaikan  pakar  epidemiologi  dari  Griffith  University,  Australia,  Dicky  Budiman.
              Menurutnya, pemerintah perlu mengevaluasi pembukaan kantor yang bukan sektor penting.



              TERAPKAN LAGI WFH SAMPAI AKHIR TAHUN

              Aktivitas kenormalan baru disinyalir jadi pemicu merebaknya klaster penyebaran virus corona.
              Buktinya, 440 karyawan di 68 kantor di Ibu Kota belakangan diketahui positif Covid-19. Salah
              satu solusi menangani hal ini adalah menerapkan kembali Work From Home (WFH) hingga akhir
              tahun.

              HAL  ini  disampaikan  pakar  epidemiologi  dari  Griffith  University,  Australia,  Dicky  Budiman.
              Menurutnya, pemerintah perlu mengevaluasi pembukaan kantor yang bukan sektor penting.

              Sektor  penting,  lanjutnya,  seperti  kesehatan,  bahan  pangan,  makanan,  minuman,  energi,
              komunikasi dan teknologi informasi, keuangan, logistik, konstruksi, pelayanan dasar atau objek
              vital, industri strategis dan kebutuhan sehari-hari boleh buka dengan protokol kesehatan ketat.


              "Sementara kegiatan perkantoran di luar itu, termasuk pendidikan, terapkan lagi WFH hingga
              akhir tahun," saran Dicky.

              Dikatakannya,  penularan  Co-vid-19  melalui  micro  droplet  membuat  potensi  infeksi  di  dalam
              ruangan dua puluh kali lebih besar dibandingkan outdoor.

              Dia mencontohkan, kasus di Australia, yang positif Covid-19 di sana 80 persen berasal dari
              klaster perkantoran.

              "Ruangan tertutup rawan penularan. Tapi jangan lupa kegiatan bersepeda bergerombol tanpa
              masker juga potensial terpapar." ingatnya.

              Pantuan Rakyat Merdeka, penerapan protokol kesehatan di perkantoran Jakarta kian kendur.
              Pakai masker dan jaga jarak diabaikan. Apalagi di kantin saat makan siang, kerumunan tak
              terhindarkan.

              Protokol  kesehatan  sesekali  hanya  dilaksanakan  saat  shift  siang.  Saat  malam,  pemakaian
              masker, pengecekan suhu, dan cuci tangan di depan pintu masuk kantor tak dilakukan lagi.
              Ini dinilai sebagai penyebab 440 karyawan yang tersebar di 68 perkantoran di Jakarta terpapar
              virus  corona  atau  Covid-19.  Lonjakan  ini  terjadi  setelah  Pembatasan  Sosial  Berskala  Besar
              (PSBB) transisi berlaku sejak 5 Juni lalu.

              Sebelum aktivitas sosial dan ekonomi mulai dibuka lagi, termasuk aktivitas perkantoran saat
              PSBB transisi, jumlah pasien positif klaster perkantoran hanya 43 orang.

              "Data ini menjadi perhatian kita bersama," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian
              Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Dwi Oktavia.

              Dinkes  DKI  Jakarta  mengimbau  manajemen  perkantoran  semakin  memperketat  penerapan
              protokol kesehatan. Yakni menjaga jarak antar karyawan, pemakaian masker, dan membatasi
              jumlah karyawan yang masuk tak melebihi 50 persen dari kapasitas gedung.

              "Perhatikan juga lokasi kantin kantor, jangan sampai berkerumun dan ngobrol berhadap-ha-
              dapan. Pastikan jaga jarak. Laksanakan pengukur suhu dengan thenno gun, karyawan pakai
              masker dan sering cuci tangan. Tidak enak badan, lebih baik tidak masuk kerja," imbaunya.



                                                           81
   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87