Page 30 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 NOVEMBER 2020
P. 30
yang berpenghasilan tertinggi dan terendah. UMP merupakan hasil kesepakatan antara
perwakilan pekerja dan perwakilan pengusaha yang difasilitasi pemerintah dalam forum Dewan
Pengupahan. Agar dapat menghasilkan kesepakatan yang optimal bagi kedua belah pihak maka
dipastikan telah melakukan proses diskusi dan negosiasi (tawar menawar) yang tidak mudah.
Dari sisi pekerja dipastikan mereka mengharapkan dan mendesak UMP untuk dinaikkan. Di sisi
lain pengusaha berharap UMP tidak naik atau tetap. Masing-masing pihak mempunyai
argumentasi yang kuat untuk mendukung usulannya.
Alasan utama pekerja pada umumnya didasarka pada biaya hidup yang meningkat setiap
tahunnya. Pengusaha mempunyai argumentasi biaya produksi non tenaga kerja yang meningkat.
Alasan lain pengusaha adalah kondisi Pandemi Covid-19 yang menjadikan permintaan menurun
sehingga penerimaan perusahaan juga menurun. Ujungnya dapat ditebak laba perusahaan juga
berkurang signifikan.
Daya Beli Pekerja Mayoritas provinsi di Indonesia telah menetapkan UMP tahun 2021 tidak
mengalami kenaikan. Hal itu berarti UMP tahun 2021 sama dengan tahun sebelumnya. Kondisi
tersebut menjadikan pennghasilan pekerja secara nominal tidak berubah, namun secara riil
mengalami penurunan. Jika upah secara nominal tetap namun inflasi meningkat maka upah
secara riil mengalami penurunan.
Secara normatif seharusnya UMP setiap tahun meningkat dan setidaknya meningkat minimal
sama dengan inflasi yang terjadi. Jika demikian maka nilai nominal upah tidak mengalami
penurunan. Upah meingkat secara riil terjadi jika persentase kenaikan upah lebih besar dari
persentase melonjaknya inflasi. Sebagai contoh, jika inflasi naik 5% maka upah riil juga
meningkat jika besarnya kenaikan upah lebih dari 5%.
UMP nominal yang tidak berubah atau secara riil menurun tentu akan mempengaruhi daya beli
pekerja. Jika daya beli tersebut menurun maka secara agregat daya beli konsumen dalam
perekonomian juga menurun. Kondisi tersebut dapat berujung kepada menurunnya
pertumbuhan ekonomi (consumption led growth). Seperti diketahui, konsumsi masyarakat
menjadi salah satu faktor penentu pendorong pertumbuhan ekonomi selain investasi,
pengeluaran, dan ekspor bersih (net export). Berdasarkan sumber BPS (2020), selama kurun
waktu terakhir konsumsi masyarakat menjadi faktor utama yang mendorong pertumbuhan
ekonomi di Indonesia.
Catatan Penutup Penetapan UMP oleh Gubernur, tentu tidak bisa memuaskan semua pihak baik
dari pekerja dan pengusaha. Di samping pemerintah, serikat pekerja dan asosiasi pengusaha
harus memberikan sosialisasi terkait dengan penetapan UMP tersebut. Inti dari sosialisasi
tersebut adalah bahwa penetapan UMP telah memperhitungkan kondisi perekonomian,
khususnya pertumbuhan ekonomi dan inflasi, serta mengakomodasi kepentingan pekerja dan
pengusaha.
Penetapan UMP dilakukan dengan formula yang mempertimbangkan dan memperhitungkan
beberapa variabel atau faktor. Variabel tersebut adalah: (1) Kebutuhan Hidup Minimum (KHM),
(2) Indeks Harga Konsumen (IHK), (3) perluasan kesempatan kerja, (4) upah pada umumnya
yang berlaku secara regional, (5) kemampuan, perkembangan dan kelangsungan perusahaan,
dan (6) tingkat perkembangan perekonomian. Kondisi Pandemi Covid-19 tentu juga menjadi
variabel dan faktor yang dipertimbangkan dalam penetapan UMP tahun 2021.
Berdasarkan formula tersebut maka penetapan UMP di setiap provinsi berbeda-beda adalah hal
yang lumrah atau wajar, Seperti diketahui, penetapan UMP tahun 2021 ada provinsi yang
sepakat untuk tidak menaikkan. Di sisi lain, ada beberapa provinsi yang menaikkan UMP. Kondisi
dapat dipahami karena tingkat perkembangan ekonomi dan beberapa faktor di masing-masing
juga berbeda.
29