Page 27 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 NOVEMBER 2020
P. 27

mengajukan  permohonan  penyesuaian  UMP  2021.  Hal  itu  untuk  mengantisipasi  terjadinya
              penumpukan pengajuan permohonan atau usulan penyesuaian UMP.
              Adapun  penyesuaian  itu  akan  menjadi  dasar  bagi  perusahaan  yang  keuangannya  terganggu
              akibat  Covid-19  untuk  tidak  menaikan  UMP  2021  sebesar  3,27  persen.  Sektor  usaha  yang
              terdampak itu nantinya dapat menyesuaikan besaran UMP dengan UMP 2020, yakni sebesar Rp
              4,2 juta.

              "Jadi  gini,  saya  sampaikan  kepada  Kadin  dan  Apindo  pengusulannya  itu  jangan  menunggu
              kriteria. Kalau menunggu kriteria nanti di ujungnya itu banyak yang akan kita lakukan penelitian,"
              kata Andri saat dihubungi Republika, Rabu (4/11).

              Andri menjelaskan, saat ini pihaknya bersama dengan Dewan Pengupahan DKI, Badan Pusat
              Statistik (BPS), dan beberapa pihak terkait lainnya tengah menyusun kriteria perusahaan yang
              terdampak  pandemi  Covid-19.  Namun,  dia  menyebut,  saat  ini  perusahaan  tetap  dapat
              mengajukan permohonan, walaupun kriteria tersebut belum ditetapkan. Terutama bagi sektor-
              sektor usaha yang secara kasat mata sudah terlihat mengalami dampak, seperti perhotelan, mal,
              dan pariwisata.

              Menurut Andri, sektor usaha yang memang jelas terlihat terdampak sehingga tidak perlu lagi
              dilakukan kajian atau penelitian terhadap laporan keuangan perusahaan. "Contoh kalau mal itu
              enggak  usah  lagi  ada  penelitian,  orang  jelas-jelas  tujuh  bulan  dia  enggak  buka.  Hotel  juga
              demikian, enggak buka," ujar dia.

              Sementara  itu,  kata  dia,  ada  pula  sektor  usaha  yang  perlu  dilakukan  penelitian  data  secara
              mendalam. Ia mencontohkan sektor kesehatan. Andri menilai, secara umum bidang kesehatan
              tidak terdampak, tetapi ada beberapa subusahanya yang justru terdampak pandemi.

              Dikonfirmasi  terpisah,  Ketua  Umum  Asosiasi  Pengelola  Pusat  Belanja  Indonesia  (APPBI)
              Alphonzuz  Widjaja  mengatakan,  sektor  perdagangan  retail  menjadi  sektor  yang  paling
              terdampak berat di masa pandemi Covid-19. Sejak virus korona menyebar di Indonesia pada
              Maret lalu, hingga saat ini pusat perbelanjaan terus terpuruk lantaran mengalami defisit besar-
              besaran.

              "Kalau berdasarkan data dari Biro Pusat Statistik DKI itu indeks retail itu terkontraksi sampai
              minus 52,69 persen. Kemudian sektor perdagangan itu menjadi sektor yang paling terdampak
              berat di masa pandemi ini. Pusat perbelanjaan adalah salah satu sub sektor perdagangan," kata
              Alphonzuz.

              Maka dari itu, dia menyatakan, saat ini pihaknya sedang menyusun permohonan penyesuaian
              UMP 2021 kepada Pemprov DKI Jakarta. Sehingga, nantinya pengelola pusat belanja tidak perlu
              menaikkan upah bagi para karyawannya.

              "Sedang  dibuat  permohonan  (penyesuaian  UMP)  resminya.  Ini  kan  di  Jakarta  ada  82  pusat
              perbelanjaan,  jadi  sekarang  sedang  dibuatkan  secara  resmi  karena  akan  diajukan  melalui
              asosiasi," ujarnya.

              ed: bilal ramadhan











                                                           26
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32