Page 29 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 NOVEMBER 2020
P. 29

Judul               OPINI: Mencermati Upah Minimum Provinsi 2021
                Nama Media          harianjogja.com
                Newstrend           Peraturan Upah Minimum
                Halaman/URL         https://opini.harianjogja.com/read/2020/11/05/543/1054413/opini-
                                    mencermati-upah-minimum-provinsi-2021
                Jurnalis            Y. Sri Susilo, Dosen Prodi Ekonomi Pembangunan Fakultas Bisnis dan
                                    Ekonomika Universitas Atma Jaya Yogyakarta
                Tanggal             2020-11-05 05:02:00
                Ukuran              0
                Warna               Warna
                AD Value            Rp 7.500.000
                News Value          Rp 22.500.000
                Kategori            Dirjen PHI & Jamsos
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Positif

              Ringkasan

              Pemerintah  Daerah  Istimewa  Yogyakarta  (DIY)  melalui  SK  Gubernur  No.319/KEP/2020
              tertanggal  30  Oktober  2020  telah  menetapkan  Upah  Minimum  Provinsi  (UMP)  tahun  2021
              sebesar Rp1.765.000,00. Dibandingkan UMP tahun 2020 yang sebesar Rp1.704.608,00 maka
              telah  terjadi  kenaikan  sebesar  Rp60.392,00  atau  sebesar  3,54%  (Harian  Jogja,  03/11/20).
              Penetapan UMP tersebut telah mempertimbangkan rekomendasi dari hasil sidang pleno Dewan
              Pengupahan DIY yang dihadiri oleh unsur pemerintah, pekerja dan pengusaha.



              OPINI: MENCERMATI UPAH MINIMUM PROVINSI 2021

              Pemerintah  Daerah  Istimewa  Yogyakarta  (DIY)  melalui  SK  Gubernur  No.319/KEP/2020
              tertanggal  30  Oktober  2020  telah  menetapkan  Upah  Minimum  Provinsi  (UMP)  tahun  2021
              sebesar Rp1.765.000,00. Dibandingkan UMP tahun 2020 yang sebesar Rp1.704.608,00 maka
              telah  terjadi  kenaikan  sebesar  Rp60.392,00  atau  sebesar  3,54%  (Harian  Jogja,  03/11/20).
              Penetapan UMP tersebut telah mempertimbangkan rekomendasi dari hasil sidang pleno Dewan
              Pengupahan DIY yang dihadiri oleh unsur pemerintah, pekerja dan pengusaha.

              Pemerintah pusat (c.q Kementerian Tenaga Kerja RI) sebenarnya telah memutuskan untuk tidak
              menaikkan UMP pada 2021 akibat Pandemi Covid-19. Keputusan untuk tidak menaikkan UMP
              2021  itu  tertuang  dalam  surat  edaran  Menteri  Ketenagakerjaan  RI  No  M/11/HK.04/X/2020
              tentang Penetapan Upah Minimum Tahun 2021 pada Masa Pandemi Covid-19. Dalam hal ini,
              pemerintah  pusat  mempertimbangkan  kondisi  perekonomian  Indonesia  pada  masa  pandemi
              Covid-19 dan perlunya pemulihan ekonomi nasional.

              Mayoritas  provinsi  mengikuti  kebijakan  Menaker  tersebut,  namun  sejumlah  provinsi  tercatat
              tetap menaikkan UMP tahun 2021. Provinsi termaksud Jawa Tengah, DIY, Sulawesi Selatan,
              Jawa Timur dan DKI Jakarta. Khusus Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menetapkan kebijakan
              asimetris untuk UMP 2021 yakni pelaku usaha diperkenankan untuk tak mengikuti ketentuan
              dengan sejumlah syarat.

              Pekerja-Pengusaha Tujuan pengaturan UMP ini adalah untuk: (1) menjaga agar tingkat upah
              tidak  merosot  ke  bawah  (berfungsi  sebagai  jaring  pengaman),  (2)  meningkatkan  daya  beli
              pekerja yang paling bawah, dan (3) mempersempit kesenjangan secara bertahap antara mereka
                                                           28
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34