Page 45 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 NOVEMBER 2020
P. 45

Bukankah tidak semua perusahaan terdampak pandemi?

              Kalau perusahaannya tidak bermasalah, silakan saja menaikkan UMP. Tapi, itu tidak usah diatur.
              Yang diatur ini adalah problem. Karena, upah minimum itu sebetulnya upah bagi pekerja pemula.
              Artinya, yang namanya upah minimum itu, tidak bisa buat semua orang. Jadi, sebetulnya salah
              kaprah.

              Kalau tidak diatur, nanti perusahaan yang sehat juga tidak mau menaikkan upah?

              Tidak  lah.  Upah  minimum  adalah  upah  paling  rendah  bagi  pekerja  pemula.  Ini  yang  harus
              dipahami dulu, jangan berpikir terbalik. Untuk para pekerja yang bukan pemula, mereka akan
              diatur tersendiri. Kalau perusahaan itu kondisinya baik, tidak mungkin dia tak akan melakukan
              penyesuaian.

              Sekarang  tinggal  tulis  di  media  sosial  (medsos),  kalau  ada  perusahaan  yang  sehat  tapi  tak
              melakukan  penyesuaian.  Sekarang  kontrolnya  gampang  banget,  bisa  menggunakan  medsos.
              Jadi, saya bingung kenapa berpikirnya seperti itu.

              Daerah yang menaikkan upah, kan sudah melalui rapat dengan Dewan Pengupahan.

              Buruh pasti mintanya naik. Apindo mintanya tidak naik. Tinggal Pemerintah maunya bagaimana.
              Kalau suara terbagi, maka yang menentukan itu Pemerintah.

              Banyak perusahaan yang keberatan ya.

              Kondisi di lapangan, meski tidak naik pun, sudah banyak perusahaan yang kesulitan membayar
              upah secara penuh. Perusahaan-perusahaan yang padat karya itu kesulitan, sehingga banyak
              karyawannya  dirumahkan.  Kalau  untuk  PHK,  mereka  tidak  sanggup,  karena  biaya  yang
              dikeluarkan lumayan.

              Apakah Apindo sudah berupaya maksimal di Jateng?

              Ketua Apindo Jawa Tengah Frans Kongi sudah bicara dengan Gubernur Jateng. Pak Frans sudah
              presentasi segala macam. Tapi, keputusan ada di Gubernur. Jadi, kami susah juga. Kan mereka
              yang berhak menentukan.

              Ini banyak pertimbangan populisnya juga. Alasannya, upahnya paling rendah segala macam.
              Padahal,  di  Jawa  Tengah  yang  katanya  upahnya  paling  rendah  dibanding  daerah  lain,
              kenyatannya tidak begitu. Di Jawa Tengah, nyari pekerja susah karena banyak industri ramai-
              ramai ke sana. Akibatnya, pekerja yang diterima pun upahnya di atas upah minimum.

              Kenapa begitu?

              Pasar terjadi karena supply and demand berimbang. Saat berimbang, maka penentuan upahnya
              akan fair. Di Jawa Tengah tidak begitu. Karena upah minimumnya rendah, industri ramai-ramai
              pindah ke sana.

              Akibat banyak industri yang pindah ke sana, maka perusahaan kesulitan mencari tenaga kerja.
              Demand banyak tapi supply sedikit, maka yang terjadi adalah bayarannya lebih mahal dari UMP.

              Bagaimana di daerah lain?

              Kita ambil contoh Jawa Timur, kondisinya terbalik. Posisinya malah kelebihan penawaran. Kalau
              seperti ini terus, upah riilnya akan berada di bawah UMP. nda






                                                           44
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50