Page 62 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 NOVEMBER 2020
P. 62

Judul               JKP BUTUH SUMBER DANA MANDIRI
                Nama Media          Bisnis Indonesia
                Newstrend           Jaminan Kehilangan Pekerjaan
                Halaman/URL         Pg15
                Jurnalis            Wibi Pangestu Pramata
                Tanggal             2020-11-05 04:03:00
                Ukuran              251x294mmk
                Warna               Warna
                AD Value            Rp 193.270.000

                News Value          Rp 579.810.000
                Kategori            Dirjen PHI & Jamsos
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Positif




              Narasumber
              negative - Timboel Siregar (Koordinator Advokasi BPJS Watch) Jadinya peserta mengorbankan
              hak atas JHT-nya untuk membiayai JKP, padahal konteksnya JKP itu pesangon yang dialihkan
              dari pemberi kerja. Oke [pengalihan] ini diambil alih oleh pemerintah, harusnya dari anggaran
              pendapatan dan belanja negara [APBN], jangan memotong hak peserta



              Ringkasan

              Penerapan program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) membutuhkan sumber dana mandiri,
              yang melebihi modal awal dari pemerintah sehingga keberlanjutan program terjaga.

              Berdasarkan Undang Undang No.11/2020 tentang Cipta Kerja, disebutkan bahwa pemerintah
              akan  memberikan  modal  awal  minimal  Rp  6  triliun  untuk  melindungi  korban  pemutusan
              hubungan kerja (PHK). Kendati demikian, dana tersebut dianggap masih belum cukup untuk
              mengantisipasi gelombang PHK sebagai imbas kolapsnya perusahaan akibat pandemi Covid-19.



              JKP BUTUH SUMBER DANA MANDIRI
              Penerapan program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) membutuhkan sumber dana mandiri,
              yang melebihi modal awal dari pemerintah sehingga keberlanjutan program terjaga.

              Berdasarkan Undang Undang No.11/2020 tentang Cipta Kerja, disebutkan bahwa pemerintah
              akan  memberikan  modal  awal  minimal  Rp  6  triliun  untuk  melindungi  korban  pemutusan
              hubungan kerja (PHK). Kendati demikian, dana tersebut dianggap masih belum cukup untuk
              mengantisipasi gelombang PHK sebagai imbas kolapsnya perusahaan akibat pandemi Covid-19.

              Koordinator Advokasi BPJS Watch Timboel Siregar mengatakan bahwa semestinya program JKP
              memiliki sumber pendapatan sendiri, dengan susunan manfaat dan pengelolaan dana tersendiri.
              Skema yang diatur dalam UU Cipta Kerja itu menurutnya bukan hanya berpotensi mengurangi
              manfaat peserta, tetapi juga membuat adanya subsidi dana antar program.



                                                           61
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67