Page 93 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 NOVEMBER 2020
P. 93

3 CATATAN PENGUSAHA UNTUK ANIES HINGGA GANJAR YANG NAIKKAN UMP 2021

              Sejumlah kepala daerah memilih untuk menaikkan upah minimum provinsi (UMP) 2021. Padahal
              Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah sudah mengeluarkan surat edaran agar para
              gubernur menetapkan nilai upah minimum 2021 sama dengan 2020.

              Sikap kepala daerah yang menaikkan UMP 2021 mendapat catatan dari para pengusaha. Berikut
              rinciannya:

              1. Kebijakan Asimetris Anies Pertama, catatan diberikan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies
              Baswedan  dari  pelaku  ritel  yang  tergabung  dalam  Himpunan  Peritel  dan  Penyewa  Pusat
              Perbelanjaan Indonesia (Hippindo).

              Anies menetapkan kebijakan kenaikan UMP tahun depan bersifat asimetris. Bagi sektor usaha
              terdampak  pandemi  COVID-19  tidak  perlu  menaikkan  UMP  2021,  salah  satunya  ritel.  Tapi
              pengusaha di bidang tersebut wajib mengajukan permohonan untuk mendapat persetujuan tidak
              menaikkan upah minimum.

              "Saya  kira  beginilah  kalau  memang  sudah  dikelompokkan  untuk  apa  lagi  bikin  permohonan
              pengajuan, cukup pemberitahuan, sudah saya kira itu. Yang kita minta itu pemberitahuan, nggak
              usah pengajuan lagi. Memang pengajuan mau ngapain? nggak disetujui gitu? saya tanya, kalau
              sektornya  sudah  dikecualikan  gitu,"  kata  Dewan  Penasehat  Hippindo  Tutum  Rahanta  saat
              dihubungi detikcom, Selasa (3/11/2020).

              2. UMP Naik Ditunda Pengusaha mal yang tergabung dalam Asosiasi Pengelola Pusat Belanja
              Indonesia (APPBI) meminta kepala daerah yang menaikkan upah minimum provinsi (UMP) 2021
              menunda kebijakan tersebut. Sebab bisnis pusat perbelanjaan sedang tertekan akibat pandemi
              COVID-19.

              Beberapa kepala daerah yang memutuskan kenaikan UMP, antara lain Gubernur Jawa Tengah
              Ganjar Pranowo, Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X, hingga Gubernur
              Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

              "Pemerintah daerah yang sudah terlanjur memutuskan untuk naik (UMP) ya ditunda lah paling
              tidak sampai dengan pertengahan tahun depan. Karena kan nggak mungkin kan dicabut, sudah
              diumumkan. Jadi paling tidak ditunda kenaikannya lah untuk menghindari jangan sampai terjadi
              pemutusan hubungan kerja," kata Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) APPBI Alphonzus
              Widjaja kata dia saat dihubungi detikcom, Selasa (3/11/2020).

              3.  Pengusaha  Sulit  Bertahan  Sekretaris  Jenderal  Perhimpunan  Hotel dan  Restoran  Indonesia
              (PHRI) Maulana Yusran mengatakan bisnis perhotelan untuk saat ini bertahan saja susah, apalagi
              harus menaikkan upah minimum.

              "Seharusnya ada sense  of crisis juga dong. Fakta di lapangannya kejadiannya kan sekarang
              dalam situasi kondisi krisis, di mana perusahaan saja sudah susah untuk bertahan apalagi kita
              mau menaikkan upah," kata dia saat dihubungi detikcom, Selasa (3/11/2020).

              "Kelihatannya banyak yang tidak berpikir, pejabat kepala daerah itu berpikir tidak ada sense of
              crisis-nya. Sehingga kita itu bingung sekarang kita ini hidup di NKRI atau negara federal, jadi
              semuanya  itu  bisa  membuat  kebijakan  sendiri-sendiri  tanpa  mengindahkan  kebijakan
              presidennya, pemerintah pusatnya. Ini satu keanehan di Indonesia," tambahnya.







                                                           92
   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98