Page 106 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 SEPTEMBER 2020
P. 106

4 KERINGANAN IURAN BPJS KETENAGAKERJAAN YANG DIDISKON JADI NYARIS
              GRATIS
              Jakarta    -  Pemerintah  menerbitkan  aturan  keringanan  iuran  BPJS  Ketenagakerjaan  selama
              pandemi virus Corona (COVID-19). Aturan itu diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) nomor 49
              tahun 2020 yang berlaku mulai Agustus 2020 sampai Januari 2021.

              Berikut  4  daftar  keringanan  iuran  BPJS  Ketenagakerjaan  yang  dirangkum  detikcom,  Kamis
              (24/9/2020).

              1.  Keringanan  Iuran  JKK  dan  JKm  99%      Direktur  Kepesertaan  BP  Jamsostek  Ilyas  Lubis
              mengatakan akan memberikan keringanan iuran 99% untuk jaminan kecelakaan kerja (JKK) dan
              jaminan  kematian  (JKm).  Dengan  begitu,  peserta  penerima  upah  (PU)  dan  peserta  bukan
              penerima upah (PBPU) hanya perlu membayar 1% dari besaran iuran sebelumnya.

              "Berlakunya relaksasi ini mulai Agustus 2020 sampai Januari 2021, ini masa berlakunya. Setelah
              Januari 2021 kembali ke ketentuan yang normal. Jadi ini mudah-mudahan bisa kita manfaatkan
              semaksimal  mungkin,"  katanya  dalam  Sosialisasi  Relaksasi  Iuran  PP  49/2020  yang  disiarkan
              YouTube BPJS Ketenagakerjaan, Kamis (24/9/2020).

              Keringanan  iuran  JKM  dan  JKK  akan  diberikan  otomatis  kepada  semua  pemberi  kerja  yang
              melunasi kepesertaan sampai Juli 2020.

              "Kalau  untuk  program  JKK  dan  JKM  itu  diberikan  otomatis  dari  sistem  kami  di  BPJS
              Ketenagakerjaan. Jadi nggak bisa mereka tidak menerima, 'saya nggak dapat saja lah', nggak
              bisa," ucapnya.

              2.  Penundaan  Iuran  JP  99%    Khusus  untuk  program  JP,  pemerintah  hanya  memberikan
              penundaan iuran 99%. Dengan syarat harus mengembalikan kekurangannya mulai 15 Mei 2021
              dan harus lunas paling lambat 15 April 2022.

              "Hanya ditunda tetapi tetap wajib dibayarkan. Sisa 99% yang ditunda dibayarkan sekaligus atau
              bertahap, dimulai paling lambat 15 Mei 2021 dan diselesaikan paling lambat tanggal 15 April
              2022," tuturnya.

              3. Kelonggaran Batas Waktu Pembayaran  Selain didiskon, batas maksimal pembayaran juga
              dilonggarkan 15 hari. Dari yang tadinya batas pembayaran iuran maksimal setiap tanggal 15
              bulan berikutnya, menjadi setiap tanggal 30 bulan berikutnya.
              Apabila tanggal 30 bulan berikutnya jatuh pada hari libur, maka iuran harus dibayarkan pada
              hari kerja sebelum tanggal 30.

              4.  Keringanan  Denda    Pemerintah  juga  memberikan  keringanan  denda  bagi  yang  terlambat
              membayar iuran. Denda akan dikenakan dari yang sebelumnya 2%, menjadi hanya 0,5%.

              "Jadi kalau  sebelumnya  tanggal  15 belum  bayar, lalu  tanggal  16  bayar  itu kena  denda 2%.
              Sekarang  (tanggal  16)  belum  kena  denda,  paling  lambat  tanggal  30  bulan  berikutnya  tapi
              dendanya hanya 1,5%," jelasnya.

              (zlf/zlf)   .









                                                           105
   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111