Page 111 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 SEPTEMBER 2020
P. 111

Elen  menjelaskan pemerintah pusat dapat mengambil  alih  perizinan berusaha di  daerah jika
              pemerintah setempat tak menerapkan norma standar prosedur dan kriteria (NSPK) yang telah
              ditetapkan.

              "Perizinan  berusaha  untuk  proyek  dan  program  strategis  nasional  diberikan  ke  pemerintah
              pusat," imbuh Elen.

              Substansi  kesembilan  adalah lembaga pengelola investasi. Selanjutnya, substansi  kesepuluh
              terkait dengan pengadaan lahan dan bank tanah.

              "Ada pembentukan lembaga bank tanah untuk melakukan pengelolaan tanah termasuk untuk
              redistribusi lahan ke masyarakat," tutur Elen.

              Substansi kesebelas adalah persyaratan investasi. Ini terkait dengan bidang usaha yang tertutup
              dan terbuka.
              Elen menyatakan bidang usaha tertutup berkaitan didasarkan atas kepentingan nasional, asas
              kepatutan, dan konvensi internasional. Ketentuan atau syarat investasi nantinya diatur lewat
              peraturan presiden (perpres).

              Substansi keduabelas adalah sertifikasi jaminan produk halal. Lalu, substansi  ketigabelas  terkait
              dengan pencabutan peraturan daerah (perda).

              Elen bilang pencabutan perda sesuai dengan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK). Nantinya,
              pemerintah pusat akan melakukan sinkronisasi.

              Kemudian, substansi  keempatbelas  membahas soal kemudahan berusaha. Elen menjelaskan
              pendirian PT perseorangan untuk UMK bisa dilakukan jika pendirinya hanya satu orang.

              "Pendirian satu badan usaha yang dikenal dengan PT perseorangan, yang mana pendirinya itu
              hanya  bisa  satu  orang,  tapi  kami  batasi.  Ini  pengecualian  daripada  ketentuan  di  dalam  UU
              Perseroan yang mewajibkan minimal dua orang untuk bisa mendirikan PT," papar Elen.
              Terakhir  , substansi terkait penataan ulang sanksi dengan penerapan ultimatum remedium.
              Pemerintah  dan  DPR  sepakat  pelanggaran  ketentuan  administrasi  akan  dikenakan  sanksi
              adiminstrasi,  sedangkan  pelanggaran  yang  menyebabkan  keselamatan,  keamanan,  dan
              lingkungan diberikan sanksi pidana.
              "Alhamdulilah dari 10 pasal, sudah 95 persen disepakati di tingkat panja. Ada beberapa materi
              pending,  " ujar Supratman.

              Ia mengaku terus membahas RUU Omnibus Law Cipta Kerja dengan pemerintah. Supratman
              berharap pembahasan beleid itu bisa segera rampung. (aud/sfr).





















                                                           110
   106   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116