Page 113 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 SEPTEMBER 2020
P. 113
Lubis dalam Sosialisasi Relaksasi Iuran PP 49/2020 yang disiarkan YouTube BPJS
Ketenagakerjaan, Kamis (24/9/2020).
Namun jangan khawatir, peserta yang baru didaftarkan saat ini juga bisa mendapat keringanan
tersebut. Peserta penerima upah (PU) dan peserta bukan penerima upah (PBPU) baru juga bisa
hanya membayar 1% dari besaran iuran sebelumnya sampai Januari 2021.
Namun untuk tahap awal selama 2 bulan, iuran JKK dan JKM harus dibayarkan dulu secara
normal oleh perusahaan atau pemberi kerja. Setelah bulan ketiga menjadi peserta, baru
perusahaan mendapat keringanan tersebut.
"Kalau yang baru masuk setelah ketentuan ini apakah mendapat relaksasi? Dapat juga, namun
agak berbeda bagi peserta yang baru didaftarkan. Dalam masa relaksasi ini, peserta baru
membayar dulu secara normal 2 bulan iurannya, memasuki bulan ketiga baru mendapat
keringanan untuk iuran JKK dan JKN," terangnya.
Tidak hanya itu, menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan sekarang juga diperpanjang 15 hari
batas maksimal pembayarannya. Dari yang tadinya batas pembayaran iuran maksimal setiap
tanggal 15 per bulan, menjadi setiap tanggal 30 per bulan. Denda keterlambatan pembayaran
iuran juga jadi lebih ringan, dari 2% menjadi 0,5%.
Perusahaan yang omzetnya berkurang di atas 30% juga dapat mengajukan penundaan
pembayaran iuran, khusus untuk program Jaminan Pensiun (JP). Pengusaha hanya perlu
membayar 1% saja, sementara 99% sisanya bisa dibayarkan tahun depan mulai 15 Mei 2021.
Dengan berbagai keringanan tersebut, diharapkan para pemberi kerja yang belum mendaftarkan
tenaga kerjanya dapat segera mendaftarkan. Pasalnya, relaksasi iuran ini dinilai sangat
terjangkau dan bermanfaat.
"Kami berharap relaksasi iuran juga dapat mendorong peningkatan jumlah kepesertaan serta
ketertiban peserta dalam membayar iuran, karena iuran menjadi sangat murah dan manfaat
yang didapatkan sangat lengkap," tutup Ilyas.
(zlf/zlf) .
112