Page 158 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 SEPTEMBER 2020
P. 158

"Alhamdulillah dari 10 pasal, sudah 95 persen disepakati di tingkat panja," imbuh Supratman.

              Meski  klaster  ketenagakerjaan  belum  dibahas  secara  formal,  tapi  Supratman  mengaku  telah
              mendiskusikan  hal  ini  dengan  sejumlah  kelompok  buruh.  Dari  diskusi  itu,  DPR  akan
              membahasnya dengan pemerintah dalam hal ini Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
              dan Kementerian Ketenagakerjaan.

              "Untuk melihat isu pokok yang terkait dengan upah minimum dan sebagainya," kata Supratman.

              Ia bilang pihaknya dan pemerintah tak hanya akan membahas pekerja di sektor formal, tapi juga
              informal. Pasalnya, jumlah pekerja di sektor informal kini mencapai 90-100 juta orang.

              "Mudah-mudahan lewat omnibus law ini bisa memberikan jaminan, sehingga bisa menciptakan
              lapangan kerja dan daya saing semakin baik," jelas dia.

              Secara keseluruhan, DPR dan pemerintah telah menyepakati 15 substansi dalam RUU Omnibus
              Law  Cipta  Kerja.  Beberapa  substansi  yang  dimaksud,  antara  lain  kesesuaian  tata  ruang,
              persetujuan  lingkungan,  persetujuan  bangunan  gedung,  penerapan  perizinan  berbasis  risiko,
              serta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

              Kemudian,  riset  dan  inovasi,  tindak  lanjut  putusan  WTO,  penataan  kewenangan  perizinan
              berusaha, lembaga pengelola investasi, pengadaan lahan dan bank tanah, persyaratan investasi,
              sertifikasi  jaminan  produk  halal,  pencabutan  peraturan  daerah,  kemudahan  berusaha,  dan
              penataan ulang sanksi dengan penerapan ultimatum remedium.
















































                                                           157
   153   154   155   156   157   158   159   160   161   162   163