Page 74 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 SEPTEMBER 2020
P. 74

serta  Direktur  Jaminan  Sosial  Kemnaker  RI  Retno  Pratiwi,  dan  Deputi  Direktur  Bidang
              Kepesertaan Korporasi dan Institusi BPJAMSOSTEK Zainudin sebagai penanggap. Acara diikuti
              6.350  peserta  dari  Kementerian/Lembaga,  perwakilan  perusahaan,  asosiasi/komunitas,  dan
              pemerintah daerah provinsi seluruh Indonesia.

              Soeprayitno mengatakan agar dalam pelaksanaannya BPJAMSOSTEK memberikan tata cara yang
              mudah  bagi  pemberi  kerja.  Sehingga  manfaatnya  langsung  dirasakan  untuk  meringankan
              tekanan cashflow perusahaan yang tertekan akibat pandemi Covid-19.

              Sedangkan Haiyani menghimbau kepada para pemberi kerja untuk memanfaatkan relaksasi iuran
              ini dengan melaporkan data yang sebenarnya kepada BPJAMSOSTEK. Selain itu bagi yang belum
              menjadi peserta untuk segera mendaftarkan seluruh pekerjanya sehingga terlindungi dari segala
              risiko kecelakaan kerja dan sosial ekonomi.

              Direktur Kepesertaan BPJAMSOSTEK, E. Ilyas Lubis, menjelaskan terdapat 4 jenis relaksasi yang
              diberikan selama selama 6 bulan, mulai dari iuran bulan Agustus 2020 hingga Januari 2021.
              Pertama keringanan iuran program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) & Jaminan Kematian
              (JKM)  sebesar  99%,  atau  perusahaan  hanya  perlu  membayar  1%  selama  masa  relaksasi.
              Keringanan ini diberikan secara langsung kepada pemberi kerja dan peserta Bukan Penerima
              Upah (BPU) tanpa perlu melakukan pengajuan selama telah memenuhi persyaratan, yaitu bagi
              peserta  eksisting  telah  melunasi  iuran  hingga  bulan  Juli  2020  dan  bagi  peserta  baru  cukup
              membayar iuran penuh untuk 2 bulan pertama.
              Sedangkan bagi peserta jasa konstruksi yang eksisting cukup membayar 1% dari sisa tagihan
              dan bagi peserta baru membayar iuran penuh termin pertama dan untuk termin selanjutnya
              cukup membayar 1%.

              Relaksasi kedua adalah penundaan pembayaran iuran Jaminan Pensiun (JP) sebesar 99%. Pada
              kebijakan ini peserta cukup membayar iuran JP sebesar 1% selama periode relaksasi, namun
              sisanya harus dibayarkan sekaligus atau bertahap dimulai paling lambat tanggal 15 Mei 2021
              dan diselesaikan paling lambat tanggal 15 April 2022. Guna mendapatkan manfaat ini, peserta
              juga harus melunasi iuran bulan Juli 2020 serta melakukan pengajuan ke BPJAMSOSTEK.

              Untuk  perusahaan  besar  dan  menengah  dalam  pengajuannya  wajib  melampirkan  data
              penurunan omset penjualan atau pendapatan per bulan lebih dari 30% sejak bulan Februari
              2020.  Untuk  perusahaan  kecil  dan  mikro  cukup  memberikan  surat  pemberitahuan  dan  akan
              langsung disetujui oleh BPJAMSOSTEK.

              Kebijakan yang ketiga adalah relaksasi pengenaan denda keterlambatan pembayaran iuran dari
              2%  menjadi  0,5%,  serta  menghapus  denda  atas  penundaan  iuran  Jaminan  Pensiun  sampai
              jangka waktu pembayaran cicilan berakhir pada tanggal 15 April 2022. Serta yang terakhir adalah
              perpanjangan  jangka  waktu  pembayaran  iuran  dari  tanggal  15  menjadi  tanggal  30  bulan
              berikutnya, namun jika tanggal 30 jatuh pada hari libur maka dibayar pada hari kerja sebelum
              tanggal 30.

              Meski  iurannya  turun,  Ilyas  meyakinkan,  tidak  ada  penurunan  manfaat  yang  diterima  oleh
              peserta, karena tujuan dari kebijakan ini adalah mengedepankan perlindungan hak-hak jaminan
              sosial  ketenagakerjaan  bagi  peserta,  meringankan  beban  pemberi  kerja  dan  peserta  serta
              menjaga kesinambungan program perlindungan, mendukung upaya pemulihan perekonomian
              dan kelangsungan usaha.

              BPJAMSOSTEK justru mendorong para pemberi kerja yang belum mendaftarkan tenaga kerjanya
              untuk memanfaatkan momentum relaksasi iuran ini, karena iuran yang sangat terjangkau.




                                                           73
   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79