Page 259 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 NOVEMBER 2020
P. 259

Ringkasan

              Badan  Pusat  Statistik  (BPS)  mengumumkan  bahwa  jumlah  pengangguran  di  Indonesia
              meningkat jadi 9,77 juta orang pada periode Agustus 2020. Angka tersebut jauh lebih besar jika
              dibandingkan dengan jumlah pengangguran periode Agustus 2019 yang hanya mencapai 7,10
              juta orang.

              Terkait hal ini, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyatakan bahwa jumlah pengangguran
              tersebut memang telah diperkirakan. Menurut Ida, tercatat ada 6,9 juta orang pengangguran
              per  Februari  2020,  dan  data  Kemnaker  mencatat  ada  sekitar  2,1  juta  pekerja  yang  turut
              terdampak COVID-19.



              MENAKER AKUI TINGGINYA ANGKAPENGGANGURAN SUDAH SESUAI PREDIKSI

              Badan  Pusat  Statistik  (BPS)  mengumumkan  bahwa  jumlah  pengangguran  di  Indonesia
              meningkat jadi 9,77 juta orang pada periode Agustus 2020. Angka tersebut jauh lebih besar jika
              dibandingkan dengan jumlah pengangguran periode Agustus 2019 yang hanya mencapai 7,10
              juta orang.

              Terkait hal ini, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyatakan bahwa jumlah pengangguran
              tersebut memang telah diperkirakan. Menurut Ida, tercatat ada 6,9 juta orang pengangguran
              per  Februari  2020,  dan  data  Kemnaker  mencatat  ada  sekitar  2,1  juta  pekerja  yang  turut
              terdampak COVID-19.

              "Jadi bisa dihitung, 6,9 ditambah dengan 2,1, jadi kira-kira memang angkanya sesuai dengan
              yang kita prediksi sebelumnya, 9,7 juta pengangguran kita," ungkap Ida pada Jumat (7/11). "Ini
              memang angka yang naiknya cukup tinggi karena pandemi COVID-19 ini memang berdampak
              sangat kuat buat ketenagakerjaan kita." Lebih lanjut, Ida mengungkapkan bahwa pemerintah
              telah  berupaya  untuk  menjalankan  berbagai  program  demi  mengatasi  dampak  COVID-19.
              Sebagai  contoh,  Ida  menjelaskan  bahwa  Kemnaker  terus  berupaya  melakukan  program
              peningkatan kompetensi dengan melakukan berbagai pelatihan.


              Adapun  pelatihan  vokasi  tersebut  penting  dilakukan  sebagai  bekal  untuk  orang  yang  baru
              memasuki atau ingin kembali masuk ke pasar kerja. Menurut Ida, Kemnaker memiliki program
              perluasan kesempatan kerja melalui kegiatan penciptaan wirausaha baru, inkubasi bisnis, dan
              padat karya.

              Ketiga  kegiatan  tersebut  bahkan  memperoleh  anggaran  tambahan  jaring  pengaman  sosial.
              Pasalnya, situasi saat ini membuat lapangan kerja baru relatif terbatas jika dibandingkan dengan
              situasi normal.

              "Kami  punya  program  untuk  menangani  COVID-19,  ada  program  jaring  pengaman  sosial,"
              ungkap Ida. "Kami memperbanyak program padat karya produktif, padat karya infrastruktur,
              pelatihan kewirausahaan baik yang dilakukan di BLK maupun yang dilakukan secara langsung
              kelompok-kelompok masyarakat." Selain Kemnaker, tutur Ida, Kementerian lain juga berupaya
              untuk menjalankan program yang dapat menyerap tenaga kerja. Salah satunya adalah dengan
              memperluas pelaksanaan program padat karya.


                                                           258
   254   255   256   257   258   259   260   261   262   263   264