Page 287 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 NOVEMBER 2020
P. 287
sebesar 2,78 persen. Penduduk dengan pendidikan rendah cenderung lebih mudah menerima
tawaran pekerjaan apa saja tanpa banyak mengajukan persyaratan karena keterbatasan
pendidikan/ijazah yang dimiliki
Ringkasan
Dampak pandemi Covid-19 diJawa Timur bukan hanya pada masalah kesehatan, melainkan
banyak aspek kehidupan lainnya, termasuk pada aktivitas perekonomian penduduk yang di
dalamnya meliputi aktivitas dan dinamika ketenagakerjaan.
Data Badan Pusat Statistik (BPJS) Jatim menunjukkan, ada sekitar 4,23 juta tenaga kerja di
seluruh Jatim yang terdampak pandemi Covid-19. Dampak tersebut meliputi pengurangan jam
kerja hingga pemutusan hubungan kerja atau PHK.
4,23 JUTA TENAGA KERJA DI JATIM TERDAMPAK PANDEMI COVID-19
Dampak pandemi Covid-19 diJawa Timur bukan hanya pada masalah kesehatan, melainkan
banyak aspek kehidupan lainnya, termasuk pada aktivitas perekonomian penduduk yang di
dalamnya meliputi aktivitas dan dinamika ketenagakerjaan.
Data Badan Pusat Statistik (BPJS) Jatim menunjukkan, ada sekitar 4,23 juta tenaga kerja di
seluruh Jatim yang terdampak pandemi Covid-19. Dampak tersebut meliputi pengurangan jam
kerja hingga pemutusan hubungan kerja atau PHK.
"Dari 31,66 juta penduduk usia kerja di Jawa Timur, 4,23 juta atau 13,36 persen diantaranya
terdampak covid-19. Proporsi penduduk laki-laki yang terdampak pandemi covid-19 lebih besar
dibandingkan penduduk perempuan. Penduduk usia kerja laki-laki yang terdampak sebesar
14,61 persen, sedangkan penduduk usia kerja perempuan yang terdampak sebesar 11,87
persen," terang Kepala BPS Jatim Dadang Hardiwan di Surabaya, Jumat (6/11/2020).
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa dampak pandemi Covid-19 pada penduduk usia kerja dapat
dikelompokkan menjadi empat komponen. Pertama penganggur, kedua Bukan Angkatan Kerja
(BAK) yaitu orang yang pernah berhenti bekerja pada periode Februari-Agustus 2020. Komponen
ketiga adalah penduduk yang berstatus sementara tidak bekerja dan ke-empat adalah penduduk
bekerja atau tenaga kerja yang mengalami pengurangan jam kerja.
Dengan perincian, jumlah pengangguran akibat Covid-19 di Jatim mencapai 318,61 ribu tenaga
kerja, bukan angkatan kerja akibat Covid-19 mencapai 112,43 ribu tenaga kerja, tidak bekerja
karena Covid sebesar 252,57 ribu tenaga kerja, dan tenaga kerja yang mengalami pengurangan
j kerja mencapai 3,545 juta tenaga kerja.
"Berdasarkan daerah tempat tinggal, penduduk usia kerja perkotaan lebih terdampak pandemi
Covid-19 dibandingkan penduduk usia kerja di perdesaan. Penduduk usia kerja yang terdampak
Covid-19 di daerah perkotaan mencapai 2,07 kali lipat dibandingkan penduduk usia kerja di
perdesaan. Persentase penduduk usia kerja yang terdampak covid-19 di perkotaan sebesar 18,15
persen, sedangkan di perdesaan sebesar 8,75 persen," tambahnya.
286