Page 50 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 1 FEBRUARI 2021
P. 50
Judul KSPI Soal RPP UU Ciptaker Pengusaha Bisa PHK Tanpa Bayar Full
Pesangon: Blunder!
Nama Media kumparan.com
Newstrend Omnibus Law
Halaman/URL https://kumparan.com/kumparanbisnis/kspi-soal-rpp-uu-ciptaker-
pengusaha-bisa-phk-tanpa-bayar-full-pesangon-blunder-1v5HsHeczoC
Jurnalis Moh Fajri
Tanggal 2021-01-31 11:50:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Kementerian Ketenagakerjaan
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Narasumber
negative - Said Iqbal (ketua KSPI) Patut diduga, Menteri Ketenagakerjaan dan Menteri terkait
lainnya sedang melakukan pekerjaan yang sia-sia dan tidak menghormati proses hukum yang
sedang berlangsung
negative - Said Iqbal (ketua KSPI) Tetapi RPP yang disiapkan oleh Menaker dan kementerian
terkait justru melanggar sendiri norma hukum yang ada di dalam UU Cipta Kerja, karena
mengatur pemberian pesangon yang lebih rendah. Kalau begitu, buat siapa dan bertujuan apa
RPP ini dibuat?
neutral - Said Iqbal (ketua KSPI) KSPI meminta Menaker tidak membuat kebijakan yang blunder
dan merugikan buruh. Buruh Indonesia tetap akan melanjutkan aksi lapangan dan aksi virtual,
guna meminta Mahkamah Konstitusi mencabut atau membatalkan UU Cipta Kerja khususnya
klaster ketenagakerjaan
negative - Said Iqbal (ketua KSPI) Di tengah pandemi COVID-19 dan ancaman ledakan PHK ini,
sebaiknya kebijakan Menaker jangan keliru dan merugikan buruh
Ringkasan
Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menolak Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP)
tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT), Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu Istirahat,
serta Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Ketentuan itu merupakan aturan turunan dari UU Cipta
Kerja. Presiden KSPI, Said Iqbal, mengaku sedang melakukan judicial review ke Mahkamah
Konstitusi terkait UU Cipta Kerja, khususnya klaster ketenagakerjaan. Apabila MK mengabulkan
tuntutan serikat buruh, maka pembahasan RPP tersebut akan menjadi sia-sia. "Patut diduga,
Menteri Ketenagakerjaan dan Menteri terkait lainnya sedang melakukan pekerjaan yang sia-sia
dan tidak menghormati proses hukum yang sedang berlangsung," kata Said Iqbal berdasarkan
keterangan yang dikirimkan mengenai RPP tersebut, dikutip kumparan pada Minggu (31/1).
49