Page 156 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 NOVEMBER 2020
P. 156

MENAKER MINTA BURUH YANG DEMO PATUHI PROTOKOL KESEHATAN DAN TIDAK
              ANARKIS
              JAKARTA, - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan, unjuk rasa atau demonstrasi
              merupakah hak semua orang. Namun, diharapkan para pengunjuk rasa selalu mengikuti protokol
              kesehatan dan tidak bersikap anarkis.

              Hal ini disampaikan Menaker untuk merespons adanya aksi unjuk rasa oleh ribuan buruh atau
              pekerja di depan Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, hari ini.

              "Unjuk rasa, demo adalah hak dari masyarakat termasuk para pekerja atau mahasiswa. Saya
              tetap  berharap  teman-teman  demo  dengan  mengikuti  protokol  kesehatan,  tidak  melakukan
              tindakan yang anarkis," kata dia melalui keterangan tertulis, Selasa (10/11/2020).

              Dia menegaskan, selama ini pemerintah telah bersikap terbuka dan terus membuka pintu dialog
              dengan  berbagai  lapisan  masyarakat. Termasuk unsur  serikat  pekerja/serikat  buruh  maupun
              pengusaha dalam pembahasan Undang-Undang (UU) Cipta Kerja.

              "Jika konteksnya ketenagakerjaan maka saya mengajak untuk melihat dengan baik Undang-
              Undang Cipta Kerja ini. Sesungguhnya kami semaksimal mungkin telah mengakomodasi berbagai
              aspirasi dari teman-teman serikat pekerja/serikat buruh maupun dari pengusaha," ujarnya.

              Menaker mengatakan, sebelum pembahasan RUU Cipta Kerja di DPR, pemerintah sudah duduk
              bersama  melalui  forum  tripartit  nasional  yang  melibatkan  unsur  pemerintah,  pekerja,  dan
              pengusaha.

              "Dari awal, kita selalu dan akan tetap mengundang, mengajak bersama-sama serikat pekerja
              atau  serikat  buruh  maupun  pengusaha  untuk  merumuskan  bersama-sama  berbagai  aturan
              ketenagakerjaan," kata dia.
              Bahkan saat ini, lanjut Ida, pihaknya juga mengundang unsur tripartit tersebut untuk membahas
              rancangan peraturan pemerintah (RPP) yang menjadi perintah Undang-Undang Cipta Kerja.

              "Minggu lalu kami sudah memulai menyertakan serikat pekerja atau serikat buruh, teman-teman
              Apindo, Kadin untuk sama-sama membahas RPP," ujarnya.

              Sementara itu, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan
              akan melakukan aksi mogok kerja nasional apabila tuntutan para buruh atau pekerja ditolak.

              Ada dua tuntutan buruh yakni mencabut Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2020 tentang
              Cipta Kerja dan meminta kenaikan upah minimum 2021.

              "(Tindakan mogok kerja nasional) itu kami pilih, bilamana langkah-langkah kompromi, langkah-
              langkah  negosiasi,  dan  langkah-langkah  hukum  apabila  judicial  review  dan  upah  minimum
              menemui jalan buntu," ucap Iqbal.

















                                                           155
   151   152   153   154   155   156   157   158   159   160   161