Page 154 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 NOVEMBER 2020
P. 154

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi sudah meneken UU Cipta Kerja pada Senin, 2
              November 2020. Menyusul setelah itu, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menerbitkan Surat
              Edaran (SE) yang menetapkan tidak ada kenaikan upah tahun depan.

              Buruh pun merespons dengan menggelar aksi di berbagai tempat. Pada 26 Oktober, Presiden
              KSPI  Said  Iqbal  mengatakan  aksi  digelar  mulai  2  November  sampai  10  November  2020.
              "Dilakukan serentak di 24 provinsi," kata Iqbal.

              Aksi  ini  digelar  bersamaan  dengan  gugatan  uji  materiil  atau  judicial  review  ke  Mahkamah
              Konstitusi (MK). Gugatan ini diajukan oleh KPSI bersama Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh
              Indonesia (KSPI) Andi Gani Nena Wea. Permohonan sudah masuk ke portal MK dengan tanda
              terima 2045/PAN.MK/XI/2020.

              Selain judicial review dan demo di MK, buruh akan mengawal proses legislative review dengan
              melakukan komunikasi bersama partai politik yang menolak UU Cipta Kerja. Di antaranya seperti
              Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Demokrat. "Pak Hidayat Nur Wahid dari PKS akan merespon,
              jadi komunikasi akan dilakukan terus untuk me-review UU ini," kata Kahar.

              "Tidak ada yang beri tahu akan menemui peserta," kata Kahar. Tempo juga menanyakan hal ini
              kepada pihak Kemenaker, tapi belum ada yang merespons.

              Sebelumnya Presiden Joko Widodo mengklaim bahwa substansi UU Cipta Kerja yang disahkan
              oleh  DPR  bertujuan  memperbaiki  kehidupan  pekerja  dan  bukan  sebaliknya.  Oleh  karena  itu,
              menurut Jokowi, unjuk rasa atau demonstrasi yang dilakukan para buruh menolak UU sapu jagat
              ini terjadi akibat disinformasi dan terpengaruh hoax.

              Presiden Jokowi kemudian menyarankan publik menggugat saja ke MK, jika tak sepakat dengan
              Omnibus Law UU Cipta Kerja.

              FAJAR PEBRIANTO.







































                                                           153
   149   150   151   152   153   154   155   156   157   158   159