Page 167 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 NOVEMBER 2020
P. 167

menahan diri sampai ada keputusan dalam gugatan uji materiil atau judicial review yang sedang
              berlangsung di Mahkamah Konstitusi (MK).
              "Nanti kalau MK mengabulkan gugatan gimana?" kata juru bicara Konfederasi Serikat Pekerja
              Indonesia (KSPI) Kahar Cahyono saat ditemui di tengah aksi demo buruh menolak UU Cipta Kerja
              dan menuntut kenaikan upah minimum 2021 di Gedung Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta
              Selatan, Selasa, 10 November 2020.

              Ketimbang membuat aturan turunan, Kahar meminta pemerintah memperbaiki aturan-aturan
              yang tidak menguntungkan para buruh ini. Sebab, setelah diteken Presiden Joko Widodo atau
              Jokowi pada Senin, 2 November 2020, pun, masih banyak kekeliruan dalam UU sapu jagat ini.
              "Pemerintah jangan ngototlah," kata dia.

              Adapun  gugatan  judicial  review  sudah  diajukan buruh  sehari  setelah  UU  Cipta  Kerja  diteken
              Jokowi,  yaitu  Selasa,  3  November  2020.  "Setelah  kami  pelajari,  isi  undang-undang  tersebut
              khususnya  terkait  klaster  ketenagakerjaan  hampir  seluruhnya  merugikan  kaum  buruh,"  kata
              Presiden KSPI Said Iqbal.

              Tapi  sejak  17  Oktober  2020,  Direktur  Pengupahan  Kemenaker  Dinar  Titus  Jogaswitani
              mengatakan  akan  mulai  membahas  aturan  turunan  Omnibus  Law,  khusus  klaster
              ketenagakerjaan. Total ada 3 Rancangan Peraturan Pemerintah (PP) dan satu Revisi PP.
              Pembahasan bahkan sudah dimulai Senin, 19 Oktober 2020, sebelum UU Cipta Kerja sah berlaku.
              "Kami  akan  undang  semua  federasi  konfederasi  serikat  pekerja  dan  organisasi  pengusaha,
              KADIN, APINDO," kata dia dalam diskusi Covid Psikologi.

              Adapun keempat beleid yang akan dibahas yaitu pertama, Rancangan PP tentang Penggunaan
              Tenaga Kerja Asing. Kedua, Rancangan PP tentang Hubungan Kerja, Waktu Kerja, dan Waktu
              Istirahat serta Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

              Ketiga, Rancangan PP tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP).
              Keempat, Revisi PP tentang Pengupahan.

              Tempo telah mencoba menghubungi Dinar terkait perkembangan keempat aturan turunan ini
              dan sikap buruh yang masih menolak untuk hadir. Dinar belum bisa memberikan penjelasan
              karena sedang menghadiri rapat.






























                                                           166
   162   163   164   165   166   167   168   169   170   171   172