Page 38 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 NOVEMBER 2020
P. 38
Sampai dengan kuartal III/2020, tingkat permintaan di Tanah Air masih rendah. Mengacu kepada
data BPS, konsumsi rumah tangga di Indonesia masih -4,04%.
"Pada perkembangannya, ini yang akan terus dilihat oleh para investor. Memang, investor
menyatakan rencana. Namun, mereka akan melihat kondisi pasar dan iklim usaha sebelum
melakukan realisasi. Saat ini mereka masih wait and see," ujarnya Selasa (9/11).
Dengan demikian, Timboel meyakini penyerapan tenaga kerja---baik dari penanaman modal
asing (PMA) maupun dalam negeri (PMD)---tidak akan signifikan selama penyerapan anggaran
pemulihan ekonomi nasional (PEN) untuk memperbaiki masalah permintaan tidak optimal.
Sampai dengan 4 November 2020, penyerapan anggaran PEN masih 57% dari pagu. Ketua
Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan penyerapan
tenaga kerja akan berlangsung dengan lambat hingga akhir tahun ini.
Menurutnya, realisasi investasi dari Januari hingga September 2020 mencapai Rp611,6 triliun
dengan serapan tenaga kerja 861.581 dari total target 1,2 juta hingga akhir tahun.
"Overall, nanti kalau investasi jalan lagi, terutama yang di sektor padat karya, maka penyerapan
tenaga kerja akan banyak," jelasnya.
Ekonom Senior Indef Aviliani berpendapat jika aturan turunan UU No. 11/2020 tentang Cipta
Kerja setidaknya rampung pada Januari 2021, proses pemulihan pasar kerja diprediksi dapat
berlangsung pada tahun yang sama.
"Jika pemulihannya berlangsung selama 2021, saya memperkirakan pada 2022 investor asing
masih wait and see. Dengan demikian, penyerapan tenaga kerja dari investasi asing paling
realistis terjadi pada 2023," ujarnya.
Sepanjang periode jelang masa pemulihan tersebut, kata Aviliani, pemerintah diharapkan dapat
terus menjaga tingkat konsumsi masyarakat melalui sejumlah strategi.
(Rahmad Fauzan)
37