Page 273 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 APRIL 2021
P. 273

"Perusahaan yang melakukan kesepakatan dengan pekerja atau buruh agar melaporkan hasil
              kesepakatan  kepada  dinas  yang  menyelenggarakan  urusan  pemerintahan  di  bidang
              Ketenagakerjaan setempat," katanya.

              Ida  juga  meminta  kepada  perusahaan  agar  dapat  membuktikan  ketidakmampuan  untuk
              membayar  THR  Keagamaan  tahun  2021  sesuai  waktu  yang  ditentukan  berdasarkan  laporan
              keuangan internal perusahaan kurun waktu 2 tahun terakhir secara transparan.

              SE  juga  mengimbau  Gubernur  dan  Bupati/Wali  kota  turut  mengawal  agar  pembayaran  THR
              Lebaran tahun 2021 berjalan baik, dengan membentuk Pos Komando Pelaksanaan Tunjangan
              Hari Raya Keagamaan Tahun 2021 (Posko THR) dengan tetap memperhatikan prosedur/protokol
              kesehatan pencegahan penularan Covid-19.

              "Kami juga meminta Gubernur dan Bupati/Wali kota agar melaporkan data pelaksanaan THR
              Keagamaan  tahun  2021  di  perusahaan  dan  tindak  lanjut  yang  telah  dilakukan  kepada
              Kementerian Ketenagakerjaan," ucapnya.
              Dalam  rangka  mengantisipasi  timbulnya  keluhan  dalam  pelaksanaan  pembayaran  THR
              Keagamaan tahun 2021 dan pelaksanaan koordinasi yang efektif antara pemerintah pusat dan
              daerah,  Ida  meminta  Gubernur  beserta  Bupati/Wali  kota  untuk  menegakkan  hukum  sesuai
              kewenangannya  terhadap  pelanggaran  pemberian  THR  Keagamaan  tahun  2021  dengan
              memperhatikan rekomendasi dari hasil pemeriksaan pengawas ketenagakerjaan.

              Denda dan Sanksi Jika tidak bisa memberikan THR kepada karyawan, maka pengusaha akan
              dikenakan denda dan sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

              Besaran denda adalah 5 persen dari total THR yang harus dibayarkan.

              "Terkait denda, pengusaha yang terlambat membayar THR keagamaan kepada pekerja atau
              buruh dikenai denda sebesar 5 persen dari total THR yang harus dibayar sejak berakhirnya batas
              waktu kewajiban pengusaha untuk membayar," ujar Ida dalam konferensi pers secara virtual,
              Jakarta, Senin (12/4/2021).

              Sementara untuk sanksi administratif, Ida menjelaskan bagi perusahaan yang tidak membayar
              THR keagamaan kepada pekerja atau buruh dalam waktu yang ditentukan paling lambat 7 hari
              sebelum  hari  keagamaan,  akan  dikenakan  sanksi  administratif  berdasarkan  peraturan
              pemerintah Nomor 36 tahun 2021 tentang pengupahan pasal 9 ayat 1 dan 2.

              Sanksi  administratif  bisa  berupa,  teguran  tertulis,  pembatasan  kegiatan  usaha,  penghentian
              sementara sebagaian atau seluruh alat produksi, dan pembekuan kegiatan usaha.

              Ida  menegaskan,  semua  sanksi  administratif  dan  denda  kepada  pengusaha  yang  tidak
              membayarkan THR, tidak menghilangkan kewajiban pengusaha atau keterlambatan pembayaran
              THR keagamaann sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan Gubernur Khofifah
              Minta  Perusahaan  Tidak  Mencicil  Terpisah,  Gubernur  Jawa  Timur,  Khofifah  Indar  Parawansa
              mewanti-wanti  semua  perusahaan  besar  jelang  masuk  bulan  Ramadan yang  kemudian  akan
              masuk Hari Raya Idul Fitri .

              Ia minta, perusahaan tidak mencicil THR untuk para pekerjanya.

              Menurut Gubernur Khofifah, di situasi pandemi Covid-19 seperti ini ada banyak hal yang patut
              dijaga situasi dan kondusitivitasnya.
              Termasuk harmonisasi kalangan pekerja dengan perusahaan.

              Ia khawatir, jika ada keterlambatan pemberian THR akan menimbulkan polemik dan membuat
              masyarakat Jatim, khususnya pekerja tidak tenang.
                                                           272
   268   269   270   271   272   273   274   275   276   277   278