Page 160 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 SEPTEMBER 2020
P. 160
Judul IPB dan Kemenaker Tingkatkan Kualitas Petani melalui BLK
Nama Media republika.co.id
Newstrend BLK Pertanian
Halaman/URL https://republika.co.id/berita/qga43e374/ipb-dan-kemenaker-
tingkatkan-kualitas-petani-melalui-blk
Jurnalis Irwan Kelana
Tanggal 2020-09-07 15:11:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Kementerian Ketenagakerjaan
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
positive - Arif Satria (Rektor IPB University) IPB University akan menyiapkan semua kebutuhan
yang diperlukan, terutama menyediakan tenaga ahlinya
positive - Arif Satria (Rektor IPB University) Tidak hanya itu, ATP IPB University juga
menggandeng toko online untuk turut membantu memasarkan produk-produk yang dihasilkan
positive - Ida Fauziah (Menteri Ketenagakerjaan RI) Pertanian ini sektor menjanjikan, bahkan di
masa pandemi ini sektor pertanian masih menunjukkan perkembangan positif
positive - Ida Fauziah (Menteri Ketenagakerjaan RI) Program di BLK disinergikan dengan
pelatihan dan pengembangan kewirausahaan di bidang pertanian. Bahkan beberapa peserta
diberi kesempatan membuka usaha dan diberi akses ke perbankan
Ringkasan
Rektor IPB University, Prof Dr Arif Satria bersama Menteri Ketenagakerjaan RI, Ida Fauziah
berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas petani melalui balai latihan kerja.
Komitmen tersebut diutarakan kedua belah pihak dalam diskusi seusai funbike IPB University
dan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), Ahad (6/9).
IPB DAN KEMENAKER TINGKATKAN KUALITAS PETANI MELALUI BLK
BOGOR -- Rektor IPB University, Prof Dr Arif Satria bersama Menteri Ketenagakerjaan RI, Ida
Fauziah berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas petani melalui balai latihan
kerja. Komitmen tersebut diutarakan kedua belah pihak dalam diskusi seusai funbike IPB
University dan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), Ahad (6/9).
"IPB University akan menyiapkan semua kebutuhan yang diperlukan, terutama menyediakan
tenaga ahlinya," jelas Prof Arif Satria seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
159