Page 19 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 SEPTEMBER 2020
P. 19

Ida  menjelaskan  pekerja  penerima  subsidi  gaji  BPJS  Ketenagakerjaan  tidak  harus  memiliki
              rekening di bank pemerintah, tetapi rekening yang aktif di bank mana pun.
              "Bank pemerintah hanya penyalur bantuan saja, bantuan subsidi upah selanjutnya ditransfer
              sesuai nomor rekening pekerja  penerima," jelas Ida.

              Pencairan BLT bantuan pemerintah lewat rekening ini diberikan kepada pekerja/buruh sebesar
              Rp  600.000  per  bulan  selama  empat  bulan  dengan  total  sebesar  Rp  2,4  juta,  dan  dicairkan
              bantuan BPJS dalam dua tahap pencairan masing-masing sebesar Rp 1,2 juta.

              Rincian  penyaluran  BSU  di  masing-masing  bank  penyalur  dari  total  2,5  juta  penerima  batch
              pertama, yakni rekening Bank Mandiri sebanyak 752.168 orang.

              Lalu penyaluran BLT BPJS lewat rekening Bank BNI sebanyak 912.097 orang, rekening Bank BRI
              sebanyak 622.113 orang, dan rekening Bank BTN sebanyak 213.622 orang.
              Menurut Ida, pekerja  yang belum menerima subsidi gaji Rp 600.000 di rekeningnya tak perlu
              khawatir. Pencairan dilakukan bertahap hingga seluruh pekerja  dengan gaji di bawah 5 juta
              yang tercatat sebanyak 15,7 juta penerima.

              "Sejak 24 Agustus kami menerima data dari BPJS Ketenagakerjaan yang divalidasi 2,5 juta. Kita
              awali 2,5 juta ini dan langsung mentransfer teman-teman pekerja  atau buruh. Selanjutnya, akan
              ditransfer secara bertahap. Kami merencanakan minimal 2,5 juta per minggu." kata Ida.

              Ida juga mempertimbangkan keputusan meneruskan program bantuan subsidi gaji Rp 600.000
              hingga tahun 2021. Pihaknya masih melihat kondisi perekonomian serta efektivitas dari subsidi
              gaji BPJS Ketenagakerjaan tersebut.

              "Program subsidi gaji/upah ini dialokasikan di anggaran 2020. Termasuk anggaran penanganan
              ekonomi nasional kita. Untuk tahun 2021 tentu yang pertama bagaimana melihat efektivitas
              program ini untuk kepentingan mendongkrak perekonomian nasional. (Muhammad Idris)







































                                                           18
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24