Page 40 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 SEPTEMBER 2020
P. 40
Judul Usaha Ritel Makin Terpuruk
Nama Media Kompas
Newstrend Kinerja Industri Ritel
Halaman/URL Pg10
Jurnalis LKT
Tanggal 2020-09-08 05:24:00
Ukuran 239x155mmk
Warna Hitam/Putih
AD Value Rp 118.305.000
News Value Rp 354.915.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
neutral - Roy N Mandey (Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo))
Pengeluaran mulai memakan biaya modal yang seharusnya diperuntukkan bagi ekspansi
negative - Roy N Mandey (Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo)) Kalau
negara tidak hadir, tidak ada bantuan kredit korporasi, ya, ritel akan tumbang
negative - Tutum Rahanta (None) Apabila kondisinya terus berlanjut, ritel yang berguguran
dikhawatirkan semakin banyak. Apalagi, kasus Covid-19 cenderung terus meningkat
neutral - Sigit Pramono (Ketua Umum GPM) Ada empat perubahan besar yang muncul, yaitu
solidaritas sosial, media digital/virtual, tinggal di rumah, dan prioritas pada kebutuhan dasar
Ringkasan
Penurunan belanja masyarakat memukul usaha ritel. Sebagian peritel mulai menghentikan
kontrak sewa dan menutup gerai guna menekan kerugian. Pelaku usaha ritel makin terimpit
situasi. Penurunan belanja di tengah pandemi Covid-19, terutama dipicu oleh melemahnya daya
beli masyarakat kelas bawah serta kecenderungan segmen menengah atas menahan belanja,
semakin menekan pendapatan peritel dan memaksa sebagian di antaranya menutup gerai.
Solidaritas sosial dinilai bisa membantu masyarakat keluar dari masa sulit. Hingga 31 Juli 2020,
Kementerian Ketenagakerjaan melaporkan, lebih dari 3,5 juta pekerja terdampak. Sebanyak
1.132.117 orang di antaranya adalah pekerja formal yang dirumahkan dan 383.645 orang yang
di-PHK. Sebanyak 630.905 pekerja informal juga terdampak.
Menurut Head of Corporate Communication PT Matahari Putra Prima Tbk Fernando Repi,
pandemi Covid-19 telah memaksa peritel untuk segera beradaptasi dengan kanal digital untuk
mengoptimalkan layanan belanja daring.
39