Page 45 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 SEPTEMBER 2020
P. 45

Setelah satu bulan berlalu, Komisi Pemberantasan Korupsi meminta bukti tindak lanjut evaluasi
              program Kartu Prakerja. Pembenahan tidak cukup hanya di atas kertas lewat revisi peraturan
              payung  hukum.  Implementasi  pembenahan  di  lapangan  juga  perlu  dipertanggungjawabkan
              pemerintah selaku penyelenggara.

              Juru  Bicara  Komisi  Pemberantasan  Korupsi  (KPK)  Bidang  Pencegahan  Ipi  Maryati,  Senin
              (7/9/2020), mengatakan, untuk menindaklanjuti hasil evaluasi itu, KPK bersama kementerian
              dan  lembaga  terkait  telah  menyusun  rencana  aksi  perbaikan  program  Kartu  Prakerja  .
              "Implementasi rencana  aksi itu akan terus kami pantau  maksimal sampai dua tahun setelah
              kajian," ujarnya di Jakarta.

              Sebelumnya, KPK merekomendasikan tujuh poin perbaikan program Kartu Prakerja, antara lain,
              adalah aspek pendaftaran dan seleksi peserta, kemitraan dengan platform digital dan lembaga
              pelatihan, serta tata kelola pelatihan daring agar bebas konflik kepentingan, berjalan efektif, dan
              tidak merugikan keuangan negara.

              Setelah  satu  bulan  berlalu,  ada  beberapa  aspek  yang  dinilai  sudah  diakomodasi  lewat  revisi
              Peraturan  Presiden  Nomor  76  Tahun  2020  dan  Peraturan  Menteri  Koordinator  Bidang
              Perekonomian  (Permenko)  Nomor  11  Tahun  2020.  Penyelenggaraan  Kartu  Prakerja    sempat
              hiatus selama kurang lebih dua bulan karena menunggu proses revisi payung hukum itu.

              Namun,  Ipi  mengatakan,  KPK  juga  membutuhkan  bukti  implementasi  rencana  aksi  itu  di
              lapangan,  misalnya  terkait  evaluasi  tata  kelola  pelatihan  daring.  KPK  sebelumnya  meminta
              pemerintah mengurasi kelayakan materi pelatihan dengan melibatkan pihak-pihak berkompeten,
              serta menuangkannya dalam bentuk petunjuk teknis (juknis).

              Dengan juknis itu, pemerintah diminta menyisir kelas-ke-las pelatihan daring yang sebenarnya
              dapat ditemukan gratis di internet. Ada pula kelas pelatihan yang tidak sebanding antara harga
              dengan kualitas metode pelatihannya. KPK juga mencatat, ada 250 pelatihan yang terindikasi
              memiliki konflik kepentingan dengan platform digital yang berperan ganda sebagai penyedia
              pelatihan.
              Selain  itu,  sebanyak  89  persen  dari  sampel  pelatihan  yang  dikaji  tersedia  gratis  di  internet.
              Berbagai pelatihan bermasalah itu harus

              dihentikan penyediaannya dan dikeluarkan dari daftar pelatihan yang disediakan. "Platform dan
              lembaga pelatihan hanya boleh memilih satu

              peran. Kalau bertindak sebagai platform, tidak bisa menjadi lembaga pelatihan, atau sebaliknya,"
              ujarnya.

              Sampai saat ini belum ada juknis yang mengatur teknis evaluasi dan kurasi itu. Menurut Ipi,
              memang hal itu sudah diakomodasi dalam Permenko 11/2020, tetapi belum ada juknisnya. Juknis
              ini penting untuk menjamin tidak ada materi pelatihan Kartu Prakerja yang tersedia gratis di
              internet.

              Butuh waktu

              Selain perbaikan tata kelola pelatihan daring, KPK juga meminta bukti bahwa rekomendasi terkait
              pendaftaran dan seleksi peserta sudah dijalankan. KPK akan meminta bukti bahwa pelaksanaan
              gelombang 4-7 sudah menyasar pekerja ter-dampak Covid-19 yang termasuk dalam daftar putih
              (white-list) pemerintah. "Kami akan meminta bukti-bukti implementasi dari rencana aksi yang
              sudah pernah disepakati itu dalam waktu dekat," kata Ipi.





                                                           44
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50