Page 102 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 SEPTEMBER 2020
P. 102
Bantuan dana fasilitasi senilai Rp10juta diberikan Kemnaker untuk meringankan beban Siti
Sadiah yang dipulangkan dari Taiwan ke Indonesia pada 16 Juni 2020 karena menderita kanker
payudara.
"Bantuan dana fasilitasi kepada Siti Sadiah ini, untuk meringankan beban biaya pengobatan,"
kata Direktur PPTKLN Kemnaker, Eva Trisiana, pada Selasa (22/9).
Menurut Eva, bantuan dana fasilitasi diberikan sebagai wujud kepedulian pemerintah dalam
memberikan pelindungan PMI. Terutama permasalahan PMI terkait kesehatan atau
permasalahan lain yang tidak bisa tercover jaminan sosial, mengingat Siti Sadiah dipulangkan
karena menderita kanker payudara.
"Untuk itu, pada masa pandemi ini kami menghimbau kepada seluruh perusahaan penempatan
PMI ikut berperan aktif dalam pelindungan PMI baik sebelum, selama dan setelah bekerja,
khususnya pencegahan penyebaran Covid-19," kata Eva.
Disaksikan Ketua RW 03 Sunanta, usai menyerahkan bantuan dana fasilitasi, Kasubdit
Perlindungan TKI Kemnaker, M. Ridho Amrullah menambahkan bantuan dana fasilitasi selain
untuk meringankan beban biaya pengobatan, hendaknya juga dapat digunakan sebagai modal
usaha. Pasalnya, sejak suaminya meninggal 10 tahun silam, hingga saat ini, Siti Sadiah menjadi
tulang punggung keluarga untuk menafkahi 4 orang anaknya.
Sementara Siti Saadah mengaku memiliki kontrak kerja selama 3 tahun di Taiwan dan akan
berakhir pada Mei 2021. Sebagai single parent, setelah dipulangkan ke Indonesia, untuk
menghidupi empat anaknya, Siti Sadiah terpaksa berjualan secara online.
"Saya bantu posting baju, sandal milik teman. Lumayan dapat Rp 50-100 ribu untuk biaya hidup,"
kata perempuan yang pernah bekerja 2 tahun di Arab Saudi tahun 2009-2011.
Setelah menjalani kemoterapi pertama pada 16 September lalu, Siti Saadah mengaku akan
kembali kontrol pada 28 September 2020 nanti, sebelum kemoterapi kedua (7 Oktober) di RS
Santosa, Bandung, Jawa Barat.
Siti Saadah mengatakan dirinya harus menjalani kemoterapi sebanyak 3x sebelum dan 3x pasca
operasi. Setiap kemoterapi menelan beaya hampir Rp1juta.
"Terima kasih Kemnaker. Bantuan ini sangat membantu bolak-balik pengobatan ke RS Santosa,
terutama untuk menebus obat yang tidak tercover BPJS Kesehatan. Saya tidak bisa berkata apa-
apa lagi. Sekali lagi terima kasih untuk Kemnaker," ujar Siti Sadiah seraya terisak-isak.
Sedangkan Lily Pujiati selaku Kordinator Peduli Buruh Migran (PBM) menyambut positif langkah
Kemnaker memberikan dana bantuan fasilitasi kepada Siti Sadiah yang menderita kanker
payudara.
"Saya apresiasi di saat situasi pandemi, Kemnaker hadir memberikan dana fasilitasi kepada PMI
bermasalah," katanya.
Lily menambahkan PBM siap bersinergi dengan Pemerimtah dalam menangani permasalahan
buruh migran di dalam dan luar negeri.
[hrs].
101