Page 98 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 SEPTEMBER 2020
P. 98
Artikel tersebut menjelaskan, BPJS Ketenagakerjaan atau BPJamsostek menyoret sebanyak 1,7
juta nomor rekening dari daftar 15,7 juta calon penerima subsidi gaji Rp2,4 juta. Rekening
peserta tersebut dihapus lantaran masih tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan Peraturan
Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 14 Tahun 2020.
"Setelah kita lakukan validasi 1,7 juta ini tidak bisa dilanjutkan atau kita drop kita serahkan
kepada Kemenaker," kata Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan (BP Jamsostek), Agus Susanto,
dalam diskusi FMB, di Jakarta , Kamis (17/9).
Hingga 16 September, BP Jamsostek juga tercatat telah mengantongi sebanyak 12,8 juta
rekening yang tervalidasi dan masuk kriteria Permenaker dari total sebanyak 15,7 juta calon
penerima subsidi gaji.
Dari jumlah itu, sebanyak 11,8 juta nomor rekening sudah diserahkan ke Kementerian
Ketenagakerjaan untuk proses pencairan dana. Adapun untuk gelombang pertama dilakukan
sebanyak 2,5 juta, gelombang kedua 3 juta, gelombang keempat 3,5 juta dan gelombang
keempat 3 juta.
"Total data nomor rekening yang sudah kita serahkan ke Kementerian ketenagakerjaan 11,8 juta
rekening yang sudah ditransfer," kata dia.
Penjelasan serupa juga dimuat disitus Kompas.com berjudul " Jutaan Pekerja Batal Terima
Subsidi Gaji Rp 600.000, Ini Penyebabnya " pada 18 September 2020.
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) Agus Susanto mengatakan, dari 14,7 juta
data calon penerima subsidi gaji Rp 600.000 atau bantuan subsidi upah (BSU) yang sudah
diterima, sejauh ini terdapat 1,2 juta data yang harus dikembalikan untuk diperbaiki perusahaan.
"Ada 1,7 juta yang tidak bisa diteruskan karena tidak sesuai kriteria, kemudian ada 1,2 juta yang
masih kita proses ulang, kita kembalikan ke perusahaan untuk diperbaiki dan kami sedang
menunggu proses perbaikan ini," ujar Agus dilansir dari Antara, Jumat (18/9/2020).
Total 1,7 juta data yang tidak bisa diteruskan itu dianggap tidak valid karena tidak sesuai dengan
beberapa kriteria bagi penerima bantuan Rp 600.000 yang ditetapkan Kemenaker. Agus
mengakui menghadapi tantangan dalam mengumpulkan dan melakukan validasi data calon
penerima bantuan Rp 600.000 itu, yang ditargetkan pemerintah untuk diterima 15,7 juta pekerja.
Hal itu karena data yang dimiliki BPJS Ketenagakerjaan sebelumnya, meski sudah lengkap nama
dan alamatnya, tidak terdapat data rekening bank peserta. Namun, dia mengatakan, berkat kerja
sama dan kolaborasi, pihaknya berhasil mengumpulkan 14,7 juta data penerima bantuan BPJS
dalam beberapa pekan.
Kesimpulan Informasi 15 juta pekerja terancam batal terima subsidi gaji Rp600 ribu adalah
keliru. Faktanya, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan (BP Jamsostek), Agus Susanto
mengatakan sejauh ini menyoret sebanyak 1,7 juta nomor rekening dari daftar 15,7 juta calon
penerima subsidi gaji. Rekening peserta tersebut dihapus lantaran masih tidak sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 14 Tahun
2020.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari
sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.[noe].
97