Page 30 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 SEPTEMBER 2020
P. 30

Sementara itu, anggota DJSN Muttaqien menilai bahwa BP Jamsostek harus dapat memastikan
              bahwa pelayanan pada masa krisis ini dapat tetap terjaga, salah satunya dari praktik percaloan
              yang dikhawatirkan akan muncul saat kondisi perekonomian masyarakat melemah.

              "BP Jamsostek harus memastikan agar tidak terjadi praktik percaloan terkait klaim JHT selama
              masa  pandemi  ini.  Jika  ini  bisa  terjadi,  tentu  akan  sangat  membantu  masyarakat,"  ujar
              Muttaqien.

              Dia menilai bahwa perlu terdapat pemantauan terkait data BPJS Ketenagakerjaan

              BPJS  Ketenagakerjaan  yang  dijadikan  acuan  pemberian  insentif  oleh  pemerintah.  Perlu
              dipastikan bahwa pelaku usaha yang telah mendapatkan program insentif tidak melakukan PHK
              kepada karyawannya.

              PESERTA TURUN
              Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto mengakui jumlah peserta tergerus PHK.
              Hingga 31 Agustus 2020, jumlah peserta BPJS Ketenagakerjaan mencapai 50 juta orang. (Lihat
              infografik)

              Dia pun berupaya agar jumlah peserta terus naik meskipun kondisi perekonomian berada di
              ambang resesi. Dalam kondisi itu, menurutnya, perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan
              justru semakin dibutuhkan, terlebih pandemi virus corona masih terjadi.

              Di  sisi  lain,  total  jumlah  klaim  tumbuh  23%  secara  tahunan.  Adapun,  klaim  JHT  yang
              mendominasi total klaim naik 18% secara tahunan.

              "Secara umum sebagian besar peserta masih memenuhi kewajibannya, serta kenaikan tingkat
              klaim juga masih wajar sehingga bisa dikatakan ketahanan dana program BP Jamsostek masih
              sangat baik," ujar Agus.

              Hingga  Agustus  2020,  BP  Jamsostek mencatatkan dana  kelolaan  Rp469,12  triliun. Agus  pun
              meyakini  bahwa  pihaknya  dapat  memproteksi  para  pekerja  meskipun  kondisi  perekonomian
              masih cukup sulit, bahkan berada di ambang resesi.

              Dia  berharap  pemerintah  dapat  membuat  sejumlah  kebijakan  yang  mampu  mengembalikan
              kondisi  ekonomi  sehingga  pemberi  kerja  dan  pekerja  dapat  menjaga  penghasilannya.  Agus
              menyatakan siap mendukung kebijakan pemerintah. Saat ini, dia menjalankan relaksasi iuran
              bagi pekerja dan pemberi kerja.

              "Peraturan itu untuk mengedepankan perlindungan hak-hak jaminan sosial ketenagakerjaan bagi
              peserta, meringankan beban pemberi kerja dan peserta, serta menjaga kesinambungan program
              jaminan sosial ketenagakerjaan," katanya.

              "Semestinya perusahaan yang tidak mampu membayar tunggakan iuran karena memang sudah
              sulit arus kasnya sejak Maret 2020 tetap dikasih relaksasi [iuran] 99%.
              Nasib Kelompok Peserta BPJS Ketenagakerjaan di Tengah Krisis


              Proyeksi kontraksi ekonomi pada kuartal 111/2020 dan kuartal IV/2020 menimbulkan pertanyaan
              tentang nasib kelompok peserta BPJS Ketenagakerjaan di tengah krisis. Tekanan ekonomi akan
              berimbas pada kelompok pekerja yang seharusnya mendapat perlindungan.

              Berikut potretnya.

              Data BPJS Ketenagakerjaan periode Agustus 2020


                                                           29
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35