Page 40 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 SEPTEMBER 2020
P. 40

Ringkasan

              Pengangguran  seringkali  menjadi  masalah  tersendiri  di  berbagai  negara,  tak  terkecuali
              Indonesia. Penyebab dari pengangguran, berkaitan dengan minimnya lapangan pekerjaan. Akan
              sangat  mengkhawatirkan  jika  kondisi  perekonomian  Indonesia  di  waktu  mendatang  akan
              memburuk  dan  menyebabkan  meningkatnya  angka  pengangguran,  bukan  hanya  karena
              pandemi Covid-19. Untuk itu, perlu adanya kebijakan yang dapat menciptakan lapangan kerja,
              misalnya dengan Omnibus Law RUU Cipta Kerja.



              RUU CIPTAKER UNTUK SERAP SELURUH ANGKATAN KERJA

              Jakarta: Pengangguran seringkali menjadi masalah tersendiri di berbagai negara, tak terkecuali
              Indonesia. Penyebab dari pengangguran, berkaitan dengan minimnya lapangan pekerjaan. Akan
              sangat  mengkhawatirkan  jika  kondisi  perekonomian  Indonesia  di  waktu  mendatang  akan
              memburuk  dan  menyebabkan  meningkatnya  angka  pengangguran,  bukan  hanya  karena
              pandemi Covid-19. Untuk itu, perlu adanya kebijakan yang dapat menciptakan lapangan kerja,
              misalnya dengan Omnibus Law RUU Cipta Kerja.

              "RUU Cipta Kerja dibentuk karena pemerintah sadar jika pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam
              kurun waktu 5 tahun terakhir hanya kurang lebih 5%. Dengan RUU Cipta Kerja, diharapkan
              terjadi  perubahan  struktur  ekonomi  yang  akan  mampu  menggerakkan  semua  sektor,  untuk
              mendorong pertumbuhan ekonomi mencapai 5,7% - 6,0% sehingga dapat mengurangi angka
              pengangguran. Karena kondisi saat ini penambahan angkatan kerja setiap tahunnya 2,5 juta
              orang per tahun sedangkan lapangan pekerjaannya tidak banyak," ujar Menteri Agraria dan Tata
              Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Sofyan A. Djalil dalam keterangannya,
              Rabu (23/9/2020).

              Lebih lanjut dijelaskan bahwa betapa sulitnya mengurus perizinan usaha di Indonesia yang dinilai
              menyebabkan efektivitas investasi yang rendah. "Saat ini Indonesia merupakan negara yang
              mempunyai terlalu banyak regulasi sehingga menghambat terciptanya lapangan kerja. Tercatat
              ada 79 Peraturan Perundang-Undangan yang terkait penciptaan lapangan kerja, maka dilakukan
              penyederhanaan. RUU Cipta Kerja dirancang untuk menyederhanakan izin agar para pengusaha
              bisa membuka usaha dengan mudah. Jika ini kita perbaiki, maka akan membuka lapangan kerja
              serta menciptakan pertumbuhan ekonomi dan kemudahan berusaha," ungkapnya.
              Sofyan berharap Indonesia dapat menjadi negara yang Full Employment yaitu kondisi di mana
              masyarakat angkatan kerja mendapatkan pekerjaan sehingga tingkat pengangguran di sebuah
              negara menjadi rendah. "Memang bukan suatu hal yang mudah karena basis penduduk kita yang
              padat, tetapi hal tersebut dapat terwujud jika perekonomian kita naik di angka lebih dari 5%.
              Saya berharap Indonesia di masa depan, penciptaan lapangan kerja lebih banyak dibandingkan
              suplai tenaga kerja," ungkapnya.

              Direktur Jenderal Penataan Agraria Kementerian ATR/BPN, Andi Tenrisau, mengatakan jika RUU
              Cipta Kerja dibuat tidak untuk menghapus sepenuhnya perizinan. "Apabila risikonya tinggi, tentu
              harus tetap menggunakan izin, beda dengan yang risikonya rendah. Dalam RUU Cipta Kerja
              perizinan membuka usaha akan berbasis risiko yang dihitung dari tingkat dan potensi bahaya
              seperti kesehatan, keselamatan, lingkungan serta pemanfataan sumber daya," tuturnya. Andi
              Tenrisau juga menyampaikan untuk dapat mengurangi pengangguran di Indonesia, maka perlu
              dilakukan berbagai upaya untuk memenuhi hak warga negara atas pekerjaan dan penghidupan
              yang layak melalui RUU Cipta Kerja. Dengan RUU Cipta Kerja diharapkan mampu  menyerap
              tenaga  kerja  Indonesia  seluas-luasnya  di  tengah  persaingan  yang  semakin  kompetitif  dan
              tuntutan globalisasi ekonomi.


                                                           39
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45