Page 191 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 AGUSTUS 2020
P. 191

Skema  pencairan  atau  transfer  dana  dilakukan  2  bulan  sekaligus  sebanyak  2  kali    Menurut
              Menaker    ,  untuk tahap  pertama  Kemnaker  menerima  data  dari  BPJS Ketenagakerjaan  atau
              BPJAMSOSTEK sebanyak 2,5 juta rekening pekerja.

              Dari  2,5  juta  data  rekening  ini,  Kemnaker  membutuhkan  kehati-hatian  dan  akan  melakukan
              check list untuk mengecek kesesuaian data yang ada.

              Sesuai petunjuk teknis (juknis), Kemnaker memiliki waktu empat hari untuk melakukan check
              list.

              "Kami  membutuhkan  waktu  untuk  mengecek  kesesuaian  data  yang  disampaikan  Dirut  BPJS
              Ketenagakerjaan. Data 2,5 juta itu bukan angka yang sedikit, kami menargetkan bisa ditransfer
              dimulai akhir Agustus ini," kata  Menaker  Ida dalam keterangan di Jakarta, Selasa 25 Agustus
              2020.

              Butuh Waktu Ngecek  Penyerahan data 2,5 juta rekening ditandai penandatangan berita acara
              dari Dirut BPJAMSOSTEK Agus Susanto kepada  Menaker  di Kemnaker, Jakarta.

              Hal  tersebut  merupakan  batch  (tahap)  pertama  dari total  15,7  juta  calon  penerima  bantuan
              subsidi upah dari pemerintah kepada pekerja bergaji di bawah Rp 5 juta.

              Menurut  Ida,  untuk  tahap  pertama  Kemnaker  menerima  data  dari  BPJS  Ketenagakerjaan
              sebanyak 2,5 juta rekening pekerja.

              Dari  2,5  juta  data  rekening  ini,  Kemnaker  membutuhkan  kehati-hatian  dan  akan  melakukan
              check list untuk mengecek kesesuaian data yang ada. Sesuai petunjuk teknis (juknis), Kemnaker
              memiliki waktu empat hari untuk melakukan check list.

              "Kami  membutuhkan  waktu  untuk  mengecek  kesesuaian  data  yang  disampaikan  Dirut  BPJS
              Ketenagakerjaan. Data 2,5 juta itu bukan angka yang sedikit, kami menargetkan bisa ditransfer
              dimulai akhir Agustus ini," kata Ida.

              Setelah  diperoleh  kesesuaian  data,  lanjut    Menaker    Ida,  pihaknya  akan  menyerahkan  data
              tersebut  kepada  Kantor  Pelayanan  Perbendaharaan  Negara  (KPPN)  untuk  bisa  mencairkan
              uangnya yang akan disalurkan ke Bank penyalur yakni Bank-Bank Pemerintah.

              "Jadi bank pemerintah dan bank penyalur tersebut nanti akan ditransfer dipindahbukukan ke
              penerima  program  subsidi  upah/gaji.  Kami  merencanakan  batch  pertama  2,5  juta,  mudah-
              mudahan 2,5 juta itu minimal per minggu sehingga dari 15,7 juta itu datanya bisa masuk pada
              akhir September 2020 nanti, " katanya.

              Menaker  Ida menambahkan untuk pegawai pemerintah non PNS (PPNPN), sepanjang PPNPN
              tersebut menjadi peserta BPJS ketenagakerjaan, maka dia termasuk yang menerima prorgam
              bantuan subsidi gaji/upah ini.

              Perubahan  di  Meja  Rapat    Semula  bantuan  subsidi  dari  pemerintah  ini  diperuntukkan  bagi
              karyawan swasta yang bergaji di bawah Rp5 juta.

              Namun setelah koordinasi rapat lintas Kementerian/Lembaga memberi kesempatan PPNPN yang
              tak menerima gaji ke-13 dan sebagai peserta BPJS Ketengakerjaan, mereka berhak menerima
              subsidi upah. Jadi total sebanyak 15,7 juta.
              "Saat ini telah tersedia data rekening calon penerima program subsidi upah/gaji sebanyak 13,7
              juta dan masih ada 2 juta lagi data rekening yang masih dalam proses validasi," katanya.

              Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 86 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pengenaan
              Sanksi Administratif Kepada Pemberi Kerja Selain Penyelenggara Negara Dan Setiap Orang Selain
                                                           190
   186   187   188   189   190   191   192   193   194   195   196