Page 211 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 AGUSTUS 2020
P. 211

Sebelumnya, Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk pekerja swasta ini dijadwalkan cari pada 25
              Agustus 2020.
              Menurut  keterangan  Menteri  Ketenagakerjaan  (Menaker)  Ida  Fauziyah,  penundaan  tersebut
              dilakukan  karena  masih  dilakukan  pengecekan  terhadap  data  yang  diserahkan  oleh  BPJS
              Ketenagakerjaan.

              "Kalau di juknisnya (petunjuk teknis) waktu paling lambat empat hari untuk melakukan check
              list.  Jadi  2,5  juta  (pekerja  batch  pertama  )  kami  mohon  maaf,  butuh  kehati-hatian  untuk
              menyesuaikan data yang ada," ujar Ida di Jakarta, Senin (24/8/2020) dikutip dari  Kompas.com
              .

              Meski  demikian,  Menaker  memastikan  bahwa  penyaluran  subsidi  gaji  karyawan  untuk  tahap
              pertama sebanyak 2,5 juta pekerja bakal disalurkan pada Agustus ini.

              "Kami butuh waktu, 2,5 juta itu bukan angka yang sedikit. Kami memang menargetkan bisa
              dilakukan transfer itu dimulai dari akhir bulan Agustus ini," kata Ida.

              Adapun total nomor rekening pekerja yang telah melaporkan kepada BP Jamsostek hingga hari
              ini tercatat 13,7 juta.

              Masih tersisa 2 juta rekening lagi yang masih dalam proses.

              "Calon penerima subsidi gaji atau upah dari BPJS Ketenagakerjaan tadi Pak Dirut (BP Jamsostek)
              menyampaikan rekening yang sudah masuk 13,7 juta. Masih ada dua juta lagi yang masih dalam
              proses. Karena datanya itu masih membutuhkan validasi data dari BPJS Ketenagakerjaan," ujar
              Ida.

              "Maka, kami tadi menerima untuk batch pertama 2,5 juta. Nah, dari 2,5 juta ini, kami akan
              melakukan check list untuk mengecek kesesuaian data yang ada," tambahnya.

              Adapun syarat yang harus diketahui untuk bisa mendapat BLT Rp 600 ribu bagi pekerja swasta,
              di antaranya:

              1. Warga Negara Indonesia (WNI) yang dibuktikan dengan adanya Nomor Induk Kependudukan
              (NIK).

              2. Terdaftar sebagai peserta aktif di BPJS Ketenagakerjaan

              3. Status pekerjaan yakni pekerja/buruh dan menerima gaji/upah.

              4. Tenggat waktu kepersertaan di BPJS Ketenagakerjaan sampai dengan Juni 2020.

              5. Besaran iuran progam Jamsos Ketenagakerjaan di bawah Rp 5 juta.
              6. Memiliki rekening bank aktif.

              Lantas,  bagaimana  cara  mengecek  nama  kita  terdaftar  di  BPJS  Ketenagakerjaan?    Berikut
              beberapa metode untuk cek kepesertaan di BPJS Ketenagakerjaan, dikutip dari  Kontan.id  :

              1.  Via    website    Cara  cek  status  kepesertaan  dan  saldo  bisa  dilakukan  melalui  laman
              sso.bpjsketenagakerjaan.go.id  .
              Apabila belum terdaftar di laman tersebut, bisa melakukan registrasi dengan cara:  - Masuk ke
              laman  https://sso.bpjsketenagakerjaan.go.id/  .

              - Pilih menu registrasi.


                                                           210
   206   207   208   209   210   211   212   213   214   215   216