Page 240 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 AGUSTUS 2020
P. 240

"Kalaulah  ingin  memasukkan  perihal  ketenagakerjaan  kedalam  omnibus law  maka  sebaiknya
              memasukan tentang perihal pengawasan ketenagakerjaan agar lebih kuat," kata Said.
              Dia mengatakan, bahasan lain yang juga lebih baik dimasukan ke dalam klaster ketenagakerjaan
              adalah peningkatan produktivitas melalui program pendidikan dan pelatihan atau segala sesuatu
              yang belum diatur dalam UU Nomor 13 tahun 2003. Seperti pekerja industri rintisan, UMKM dan
              transportasi daring.

              Said  mengatakan,  aksi  penolakan  akan  terus  berlanjut  jika  aspirasi  buruh  tidak  dikabulkan
              pemerintah  dan  DPR  RI.  Dia  mengungkapkan,  aksi  serupa  juga  akan  dilakukan  di  berbagai
              daerah dengan mengusung isu yang sama.

              Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan, pihaknya terbuka untuk menampung aspirasi dari
              serikat buruh terkait RUU Cipta Kerja. Untuk itu, ia mengimbau tak perlu lakukan aksi penolakan,
              karena berpotensi menularkan Covid-19.

              "DPR RI mengajak kelompok buruh yang memiliki aspirasi untuk berjuang tidak lewat aksi yang
              berpotensi menimbulkan kemacetan, berpotensi mengganggu kenyamanan masyarakat lainnya,
              dan berpotensi jadi klaster penyebaran Covid-19," ujar Puan lewat keterangan resminya, Selasa
              (25/8).

              Ia  memastikan,  DPR  merupakan  rumah  dan  perwakilan  rakyat.  Sehingga,  pintu  lembaganya
              selalu terbuka untuk mendengarkan aspirasi serikat buruh.

              "DPR  RI,  yang  merupakan  rumah  rakyat,  membuka  pintu  bagi  kelompok  buruh  untuk
              menyampaikan aspirasinya secara legal dan formal dengan mendata berbagai persoalan terkait
              RUU Cipta Kerja," ujar Puan.

              Selain itu, kata Puan, DPR dan serikat buruh telah membentuk tim perumus. Di mana keduanya
              telah menghasilkan empat poin kesepakatan. Salah satunya perihal ketenagakerjaan yang lebih
              adaptif terhadap perkembangan industri dan pembahasan RUU Cipta Kerja.

              DPR  juga  akan  melanjutkan  pembahasan  RUU  Cipta  Kerja  secara  cermat.  Serta,  hati-hati,
              transparan, terbuka, dan mengutamakan kesinambungan kepentingan nasional.

              "Kami  mendukung  terciptanya  lapangan  kerja,  perbaikan  ekonomi,  serta  tumbuh  dan
              berkembangnya UMKM lewat RUU Cipta Kerja," ujar Puan.

              Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menemui massa serikat buruh yang menggelar aksi tolak
              RUU  Cipta  Kerja  di  depan  Kompleks  Parlemen,  Jakarta.  Ia  menyampaikan,  pihaknya  akan
              mengupayakan aspirasi yang diperjuangkan oleh serikat buruh.

              "Bahwa DPR RI akan sekeras kerasnya memperjuangkan aspirasi kawan kawan sekalian," ujar
              Dasco di hadapan massa aksi tolak RUU Cipta Kerja, Selasa (25/8).

              Ia  menjelaskan,  DPR  dan  serikat  buruh  telah  membentuk  tim  perumus  RUU  Cipta  Kerja.
              Keduanya menghasilkan empat kesepahaman, pertama, terkait klaster ketenagakerjaan yang
              mengatur beberapa hal, seperti upah, pemutusan hubungan kerja, jaminan sosial, dan lain-lain,
              harus didasarkan pada putusan Mahkamah Konstitusi.

              Kedua, berkenaan dengan sanksi pidana ketenagakerjaan dalam RUU Cipta Kerja, dikembalikan
              sesuai ketentuan UU ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003.

              Ketiga,  berkenaan  dengan  hubungan  ketenagakerjaan  yang  lebih  adaptif  terhadap
              perkembangan industri. Maka pengaturannya dapat dimasukan ke dalam RUU Cipta Kerja dan
              terbuka  terhadap  masukan  publik.  Terakhir,  fraksi-fraksi  akan  memasukan  poin-poin  materi


                                                           239
   235   236   237   238   239   240   241   242   243   244   245