Page 41 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 AGUSTUS 2020
P. 41

Menurut Menaker, dari 2,5 juta data rekening ini, Ke-menaker membutuhkan kehati-hatian dan
              akan melakukan checklist untuk mengecek kesesuaian data yang ada. Sesuai dengan petunjuk
              teknis (juknis), Kemnaker memiliki waktu empat hari untuk melakukan checklist.

              "Kami  membutuhkan  waktu  untuk  mengecek  kesesuaian  data  yang  disampaikan  Dirut  BPJS
              Ketenagakerjaan. Data 2,5 juta itu bukan angka yang sedikit, kami menargetkan bisa ditransfer
              mulai akhir Agustus ini," kata Ida dalam keterangan di Jakarta, Selasa (25/8/2020).

              Kontributor  "PR"  Satrio  Widhianto  melaporkan,  penyerahan  data  2,5  juta  rekening  ditandai
              penandatanganan  berita  acara  dari  Dirut  BPJamsostek  Agus  Susanto  kepada  Menaker  di
              Kemnaker, Jakarta. Hal tersebut merupakan tahap pertama dari total 15,7 juta calon penerima.

              Setelah diperoleh kesesuaian data, lanjut Menaker, pihaknya akan menyerahkan data tersebut
              kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) untuk bisa mencairkan uangnya yang
              akan disalurkan ke bank penyalur.

              "Jadi bank pemerintah dan bank penyalur tersebut nanti akan ditransfer dipindahbukukan ke
              penerima  program  subsidi  upah/gaji.  Kami  merencanakan  batch  pertama  2,5  juta,  mudah-
              mudahan 2,5 juta itu minimal per minggu sehingga dari 15,7 juta itu datanya bisa masuk pada
              akhir September 2020 nanti," katanya.

              Menaker Ida menambahkan, untuk pegawai pemerintah non-PNS (PPNPN), sepanjang PPNPN
              tersebut menjadi peserta BPJS ketenagakerjaan, maka dia termasuk yang menerima program
              bantuan subsidi gaji/upah ini.

              Semula bantuan subsidi dari pemerintah ini diperuntukkan bagi karyawan swasta yang bergaji
              di  bawah  Rp  5  juta.  Namun,  setelah  koordinasi  rapat  lintas  kementerian/lembaga  memberi
              kesempatan PPNPN yang tak menerima gaji ke-13 dan sebagai peserta BPJS Ketengakerjaan,
              mereka berhak menerima subsidi upah. Jadi total sebanyak 15,7 juta.

              Menaker menjelaskan, pemerintah akan memberikan sanksi administratif kepada pemberi kerja
              yang  tidak  melaporkan  dan  mendaftarkan  data  karyawannya  secara  akurat  kepada  BPJS
              Ketengakerjaan.***

              caption: WARGA yang hendak bekerja antre memasuki Stasiun Bojonggede, Kabupaten Bogor,
              Senin  (20/7/2020).  Pemerintah  menganggarkan  Rp  37,7  triliun  untuk  program  subsidi  upah
              untuk pekerja terdampak Covid-19.*





























                                                           40
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46